Ratna Surianti

seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Kecamatan Harau...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kecanduan
Main HP

Kecanduan

#tantanganGurusiana

#tantangangurusianaharike6

Senja telah berinsut menjadi malam, aku dan suami memutuskan untuk pergi berurut sore ini sehabis magrib ke tempat salah seorang kerabat yang menyediakan jasa urut khusus untuk laki - laki dan anak - anak, tentu saja aku tidak ikut berurut hanya menemani saja.Karena yang pengen di urut adalah suamiku, yang badannya selalu merasa nggak enak kalau sebulan sekali tidak diurut

Dengan mengendarai sepeda motor metik kami menerobos kabutnya malam dan menyusuri jalanan perkampungan untuk menuju tempat urut abah, begitu orang memanggil tukang urut itu

Rumah yang agak jauh dari kota dan agak tersisih dari rumah yang lain, sebuah rumah sederhana dengan cahaya lampu yang sedikit redup di bagian tengah, tapi disalah satu kamar kelihatan terang benderang.

Kami mengetuk pintu putih itu dan mengucapkan salam, seorang anak laki - laki berumur mungkin sekitar 10 tahun muncul dan bertanya ada keperluan apa? Jawaban kami membuat anak laki - laki itu membuka akses yang lebih lebar untuk kami bisa masuk.

" Assalamualaikum" salam kami serempak ketika menginjakkan kaki di lantai rumah itu

" Waalaikumusalam" jawab seorang laki - laki tua sekitar 55 tahunan dari arah ruang keluarga, tersenyum karena melihat langganannya datang berkujung.

Aku mengambil posisi menggantikan tempat duduk abah tadi dan ikut menonton TV bersama amak, istri dari abah yang juga tersenyum sambil meelus rambut cucu laki - lakinya yang tertidur di pangkuannya

" Ini Nafis habis nangis" jelasnya ketika dilihatnya mataku seakan - akan minta keterangan.

"Ohhh," ujar bibirku membulat

"Kenapa nangis? Tanyaku pada bocah lima tahunan itu

" Berebut HP. Abangnya nggak mau pinjamin adeknya" jelas amak lagi

" Wah anak kecil nggak boleh main HP ya? Saranku berusaha menghiburnya

" Itu abang - abang juga masih kecil, tapi main HPnya udah dari habis magrib sampai sekarang, amak dan abah nggak larang" celoteh bocah itu menujuk ke sebuah kamar.

Pandanganku beralih ke arah yang ditunjuknya dan kulihat, di atas sebuah kasur besar tiga orang bocah laki - laki sedang asik memainkan gawai mereka

Mereka tidak peduli satu sama lain, tetapi mereka memainkan permainan yang sama. Ternyata gedget mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat

" Hayo kalian keluar" teriak nenek mereka dari depan TV

" Anak laki - laki mainnya di luar" sambung amak lagi

" Sebuah kain dikibas - kibaskan oleh amak untuk mengusir bocah - bocah itu keluar.

" Tiga anak laki - laki, dua anak Neneng dan satu adiknya monik" jelas amak ketika anak - anak itu menyalamiku

" Aduh, ganteng - ganteng semua nih" candaku pada mereka dan mereka duduk di sofa yang sama denganku, sofa panjang, sementara mata dan tangan mereka tetap asih memainkan gedget.

" Iya Buk, tapi pelajaran nggak dapat - dapat" protes nenek mereka dan kulihat tak ada expresi dari wajah mereka. Mereka tidak merespon lagi sekeliling sampai aku pamit pulang, karena suamiku telah selesai berurut dengan abah.

"Gedget seharusnya tidak diberikan pada anak - anak" kata suamiku ketika ku ceritakan pengalaman ku tadi ketia Dia berurut.

" Setidaknya, izinkan mereka memakai gawai itu setelah berusia 14 tahun" jelasnya lagi sambil mengendari motornya lambat, karena banyak lobang di jalan.

Yah, pro dan kontra pemakaian gedget terus saja bergulir, tinggal kebijaksanaan orang tua, mau dibawa kemana anak - anak mereka. Pengetahuan orang tua tentang teknologi harus lebih ditingkatkan agar anak - anak tidak salah urut, kecanduan HP yang bisa merusak masa depan mereka. Astafirullah al azim

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Teknologi ada bukan untuk dijauhi melainkan dijinakkan dan ditaklukkan, hanya perlu mengarahkan anak pada kegiatan positif.

02 Feb
Balas

Absolutely right, Mr

02 Feb

Bisa di arahkan untuk mendengarkan sholawatan dan ngaji

03 Feb
Balas



search

New Post