Ratna Surianti

seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Kecamatan Harau...

Selengkapnya
Navigasi Web

Libur 14 Hari

Hari masih terlalu pagi ketika khasak khusuk tentang libur 14 hari kudengar dari teman - teman guru yang mendapat info dari grub Whatsapp mereka. Salah seorang guru senior meminta kami bersabar untuk mendapat arahan langsung dari kepala sekolah masing - masing.

Jam istirahat baru saja dimulai kepala sekolah meminta semua guru berkumpul untuk berbincang - bincang sejenak, rapat kilat itu membahas tentang prosedur libur 14 hari untuk siswa, para guru memberikan tugas dan tetap masuk sekolah. Setelah selesai rapat, para siswa dibariskan dan Bapak kepala sekolah langsung memberi pengumuman pada jam terakhir mata pelajaran.

Hore ... Teriak para siswa serempak ketika Bapak kepala sekolah mengumumkan bahwa kita akan diliburkan selama empat belas hari, dengan catatan, siswa tetap belajar di rumah dengan tugas yang telah diberikan guru, mengumpulkan tugas itu pada awal masuk sekolah kembali, dengan tanda tangan orang tua sebagai pemantau di rumah. Dan tidak kemana - mana selama libur, alias stand by di rumah saja selama 14 hari.

Mengapa Libur 14 hari?

Dari keterangan Dokter Reisa Broto Asmoro , memberikan arahan,yang disampaikan oleh Bapak kepala sekolah,14 hari itu dengan perhitungan:

1. Ketika seseorang kontak dengan apapun yang bisa menginfeksinya dengan Covid-19, maka harus ditunggu 14 hari minimal, jika tidak terjadi apa-apa, maka orang itu aman.

2. Libur 14 hari untuk memotong rantai penularan, ini baru akan berhasil jika semua orang tetap tinggal di rumah masing-masing selama 14 hari itu, kenapa?

Contoh, seorang anak mulai libur tgl 20 Maret selama 14 hari, dia akan masuk sekolah lagi pada hari ke-15.Ternyata anak ini dan keluarganya menggunakan waktu libur itu untuk jalan-jalan, mengunjungi kumpulan orang, atau ke tempat saudara, ke mall dan lain-lain, seandainya dia jalan-jalan di hari ke 10 dan terlular Covid-19 di tempat yang ia kunjungi, mungkin pada hari ke 14/15 belum ada tanda-tanda dia sakit, tetapi dia sudah membawa Covid-19 di tubuhnya dan berpotensi menularkan. Andai dia masuk sekolah pada hari ke 15 dan seterusnya. Maka 14 hari libur sekolahnya itu, tidak ada gunanya, penularan terjadi juga di sekolah, efek domino akan berlangsung, rantai penularan tidak terputus.

Untuk itu, semua orang harus bekerjasama, semua warga sekolah harus membantu, warga harus kompak, yaitu patuh untuk tidak kemana-mana dalam 14 hari itu kecuali untuk hal yang sangat perlu.

3. Waktu 14 hari itu, berguna untuk saling pantau, jika ada orang yang menunjukkan gejala-gejala menderita serangan Covid-19, bisa segera ditangani dan penularan stop hanya pada dia, karena dia tidak kontak dengan orang lain dalam 14 hari itu.

Jadi, mari kita mengisolasi diri, untuk diri sendiri dan orang lain, mungkin pula dalam skala besar untuk umat manusia

Diharapkan bagi orang yang telah tahu agar mejelaskan kepada orang-orang lain, supaya semua patuh dan pemerintah terbantu untuk stop penularan Covid-19, jika tidak, maka 14 hari libur itu percuma, 14 tahun pun tak bisa stop penularan.

"Mulai sekarang jauhilah keramaian dan jangan kekuar rumah klu tidak penting2 amat.peyebaran covid 19 sekarang bukan lagi dari warga asing... tapi dari kita ke kita" pesan Bapak Kepala sekolah sebelum barisan para siswa dibubarkan

Semoga keadaan ini segera pulih

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih infonya Bu. Sangat bermanfaat. Salam literasi!

19 Mar
Balas



search

New Post