Lukisan diatas pasir
Pagi ini Jum'at.Siswa - siswa dibariskan di lapangan untuk melaksanakan kegiatan mingguan, muhadarah. Saling sikut dan dorong diantara mereka itu telah biasa. Gelak tawa sebelum upacara dimulai mewarnai suasana hari ini yang cerah ini
Beberapa siswa kelas 9.1 telah mengambil tempat di depan sebagai pelaksana muhadarah. Tampaknya mereka telah terlatih karena tidak payah lagi meminta mereka sebagai petugas kali ini, berbeda sekali dengan siswa kelas 7 atau 8 yang sering menolak bila diminta tampil
Kegiatan muhadarah berjalan aman dan terkendali karena dari corong depan Kepala Sekolah telah mewanti - wanti bahwa kegiatan kita ini adalah kegiatan religius yang mereka harus melaksanakannya dengan hikmat
Barisan siswa berada di depan kantor majelis guru seperti membentuk huruf L dan barisan guru menyempurna barisan siswa membentuk hurup U. Para guru berbaris rapi dengan pakaian gamis yang modis
Aku berjalan kebarisan siswa yang kelihatan sedikit rusuh dibagian tengah. Aku tinggalkan barisan guru dan beranjak ke kelas 7.2.
" Ada apa nak?" Tanyaku sambil menerobos masuk pada barisan mereka.
" Bayu baris disini Buk" jawab mereka
Kulihat seorang anak yang tersenyum kecut padaku
" Agung juga berbaris di kelas saya buk" ujarnya membela diri
" Oh begitu? Sekarang tukar, kembalilah Bayu ke kelas Bayu dan minta Agung kesini. Jawabku
Dan beberapa detik kemudian, Agung telah menggatikan posisi Bayu
Ada - ada saja..Ku lanjutkan mengontrol barisan kelas demi kelas dan ku lihat seorang anak duduk sementara temannya berdiri memperhatikan teman - teman mereka yang tampil di depan
" Koq duduk Kevin" tegurku
Segera saja dia berdiri dan menyembunyikan sesuatu di belakang punggungnya
" Nggak ada Bu" jawabnya
Namun dengan cermat aku perhatikan apa yang dibuatnya di atas pasir. Sebuah gambar. Seseorang yang sedang memakai topi.
" Ini gambar diri Kevin ya" tanyaku mencari jawaban di matanya
" Nggak Bu. Saya pakai kaca mata, Dia enggak" jawabnya menunjuk gambar seperti siluet di atas pasir
" Kalau begitu tinggal kasih tangkai pada matanya yang besar, dan udah mirip seperti kamu" saranku
Dengan sigap diberinya coretan di gambar itu dengan paku yang disembunyikanya di belakang punggungnya
Wah bagus juga. Ibu Photo ya, biar kenangnnya nggak hilang" ujarku dan mengambil gawai di kantongku
Tampak semburat senang diwajahnya. Seperti rasa bahagia yang juga menyelinap di lubuk hatiku setelah mendapat kabar baik dari temanku bahwa ada kesempatan sisulungku mendapatkan pekerjaan.
Ku minta Kevin berbaris lagi bersama temannya dan aku berjalan kekantor sambil ku pandangi gambar di gawaiku. Sebuah siluet dan terbersit harapanku, dia kan menjadi jelas pada suatu hari di alam nyata, seperti harapanku semoga cita - cita sisulung segera terwujud. Insha Allah
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mengenali dan mengamati mulai dari jarak terjauh sampai jarak terdekat merupakan cara lain menunjukkan perhatian dan kepedulian
Makasi supportnya Mr