Pojok Baca
Sejak sekolah kami bersedia mengikuti lomba UKS maka semua bidang di sekolah berbenah, mulai dari ruang majelis guru sampai kelas. Taman bahkan kebun sekolah yang gersang menjadi indah, rimbun dan asri
Semua pihak bergerak dan berkeinginan untuk menciptakan sekolah sehat yang hijau
Alhamdulillah, proses tidak akan menghianati hasil, kami memperoleh juara pertama di kabupaten dan selajutnya menuju ke nasional.
Pembenahan terus dilaksanakan, terutama dititik - titik yang diangap masih lemah.
Di kelas 7.2 kami akan menyediakan 2 galon yang akan kami pergunakann untuk mencuci tangan dan juga satu galon lagi untuk minum.
Gorden dan kain jendela masing - masing kelas juga berwarna rupa akan kami bersihkan lagi, di kelas kami gordengnya berwarna biru sementara kelas sebelah kami berwarna pink dan hijau, hal ini menjadi daya tarik tersendiri.
Untuk menyempurnakannya kami juga membuat pojok baca atau pojok literasi,
Pojok literasi kami maksudkan untuk mendukung gerakan Literasi Sekolah (GLS), sebagai pengembangan dari Permendikbud. Menindaklanjuti gerakan tersebut, kami harus mencoba melakukan hal-hal kreatif terkait budaya literasi.
Membuat pojok baca dikelas yang ditata sedemikian rupa, sehingga peserta didik nyaman saat membaca buku.
Di setiap pojok literasi tersebut kami tempatkan meja kecil dan rak yang berisi koleksi buku yang berasal dari siswa itu sendiri.
Ada buku tentang pendidikan novel, komik seta hasil karya siswa yang dapat menambah keunikan dan kreatistikannya.
Dalam rangka pengembangan minat baca siswa, Pojok Baca di setiap kelas memiliki manfaat antara lain:
Dapat merangsang siswa untuk lebih gemar membaca dan memiliki daya pikir yang baik.
Mendekatkan buku pada siswa sehingga siswa lebih tertarik membaca.
Membantu Perpustakaan Sekolah dalam membudayakan rutinitas membaca, di saat buku yang ingin dibaca siswa tidak tersedia di Perpustakaan Sekolah.
Dapat dikaitkan sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran oleh guru.
Pagi ini bu Eva dan ibu Dwilfi telah pratroli dan menilai lagi kelas satu persatu, di kelas 9.3, saat aku mengajar di sana, kedua ibu guru itu memberi saran agar fungsi pojok literasinya di kembalikan lagi.
Terciduk, pagar pembatasnya sudah goyah dan buku - buku berserakan. Karpetnya pun sudah terlipat.
Beberapa siswi segera memperbaikinya lagi sambil bersungut - sungut menyalahkan anak laki - laki yang selalu saja memakai pojok literasi untuk membaca sambil tiduran dan tidak mengemasinya lagi seperti semula.
Kali ini sekolah kami akan maju lagi beberapa langkah, yaitu menuju sekolah Adiwiyata. Sehingga kami akan terus berbenah untuk mendapatkannya
Beberapa pokja dan pembinanya juga telah ditunjuk. Semoga sukses tetap selalu bersama kami.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Naah....Ada saja ide kan?