Ratna Surianti

seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Kecamatan Harau...

Selengkapnya
Navigasi Web
Melinda, Rindu Yang Terlarang

Melinda, Rindu Yang Terlarang

Part 10

Kesempatan yang baik itu tidak datang dua kali, begitu orang - orang berkata.

Namun bagi Melinda, dia telah mendapatkan lagi kesempatan keduanya

Dia bisa merasakan lagi sekolah yang telah terputus dan menjadi remaja lagi setelah menikah.

Membuat lagi KTP baru di lingkungan barunya dengan status baru, belum menikah.

Menjadi remaja yang tak perlu harus berfikir hari ini harus masak apa atau sudahkah membayar listrik atau air bulan ini segala tetek bengek kegiatan rumah tangga

Semua baginya telah tersedia, karena memang orang tuanya adalah orang berada, hanya dirinya sendiri yang harus dibiayai orang tuanya kini, sedangkan kakak - kakaknya telah menikah.

Mengisi hari - hari penuh kegembiraan bersama teman - teman barunya.

Tapi ada kalanya, Melinda merindukan anaknya. Apa kabarnya anaknya sekarang, sudah sebesar apa, udah pandai apa, apakah senang atau susah?

Banyak pertanyaan yang meminta jawaban

Akhir ujian sekolah, Melinda minta izin sama kakaknya untuk pulang ke kampungnya. Untuk berlibur

Merasa telah aman sekarang, kak Wati mengizikan Melinda ke Payakumbuh untuk liburan dan kemudian melanjutkan pendidikannya ke Kota Padang untuk kuliah disalah satu universitas.

Tak ada satupun yang berubah setelah setahun ditinggalkannya kota ini.

Kota yang nyaman dan damai, dimana disalah satu sudut kotanya, ada anaknya Robby yang saat ini sudah berusia dua tahun

Rindu bertemu anaknya pun tak terbendung.

Melindapun mencari berita tentang keberadaan anaknya itu. Ternyata Robby masih diasuh oleh kakak Egi

Melinda mendatangi rumah kakaknya Egi, dan menjumpai bocah dua tahun itu, kakak Egi merasa terkejut dan menyuruh Melinda pergi, karena Egi masih saja terus mencari Melinda kapanpun dan kemanapun.

Namun terlambat, Egi berkunjung ke rumah kakaknya dan menemukan Melinda sedang bermain dengan anaknya, Egi menyeret Melinda ke kamar milik kakaknya dan menyekap Melinda disana, lengkap dengan ikat mulut dan kaki

Kakak Egi tak sanggup berbuat apa - apa, dia kenal Egi yang berwatak keras dan nekat, jangan coba - coba dengannya, dia akan benar - benar melakukan apa yang dia katakan, siapa berani ikut campur akan dia tusuk dengan pisau yg selalu dibawanya, walaupun dia adalah kakak ataupun orang tuanya sendiri

Di rumah orang tua Melinda, semua orang bergerak mencari Melinda karena sudah semalaman Melinda tidak pulang. Mereka langsung mengira ini adalah perbutan Egi.

Polisipun telah bergerak mencari, namun sampai malam kedua mereka belum menemukan Melinda.

Ketika Egi tertidur pulas, Melinda mengigit tali rapia yang mengikat tangan dan kakinya hingga tali itu putus dan berlari keluar menyusuri belakang pasar yang gelap, mengendap - endap hingga sampai ke rumah salah seorang temannya, mengetuk pintu rumah temannya, meminta pertolongan

Temannya membuka pintu dan terkejut mendapati Melinda dalam keadaan awut - awutan, memberi Miranda makan dan minum serta tempat untuk beristirahat.

Esok paginya Melinda pulang kerumah orang tuanya diantar oleh temannya itu.

Orang tua dan saudara Melinda sangat Marah dan melaporkan lagi Egi ke kantor polisi.

Sekarang Egi menjadi buronan polisi, dia melarikan diri entah kemana, hingga polisi tak jua menemukanya

Keluarga Melinda kemudian menyarankan supaya Melinda mengurus cerai dari Egi ke pengadilan agama

Tidak berapa lama mengurus perceraian, kartu kuning, istilah surat resmi berceraipun keluar. Sekarang tidak ada lagi hak Egi atas diri Miranda, dan surat itu telah dikirimkan pengadilan ke rumah orang tua Egi

Hidup terasa bebas sekarang dan Melinda tak perlu lagi merasa takut karena dia dan Egi tak lagi ada ikatan apa - apa kecuali dengan anaknya yang tak boleh lagi Miranda jumpai sampai kapanpun

Tapi Melinda yakin, bila anaknya telah besar, anak itu akan mencari dimana keberadaan ibu kandungnya.

Bersambung

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

kerinduan pada anaknya? terhadap ibunya? ..lanjut bu..bnyk pertanyaan nihh.

09 Mar
Balas

Mantap

09 Mar
Balas

Di tunggu sambungannya.. Mantap

09 Mar
Balas



search

New Post