Ratna Surianti

seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Kecamatan Harau...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sepayung Berdua
Sepayung berdua?

Sepayung Berdua

Aku teringat akan suatu pengalaman yang aku, suami, sisulung dan sibungsu mengafakan jalan - jalan akhir semester ganjil beberapa bulan yang lalu.

Kami memutuskan untuk mengujungi tempat wisata yang kini Viral saat itu di daerah kami

Kami berangkat pagi jam 9 karena mempertimbangkan untuk sampai disana pas makan siang.

Hari begitu terik ketika kami sampai di puncak panorama Raja Ampat kw kata mereka. Yaitu gugusan pulau - pulau yang dilihat dari puncak sebuah bukit seperti di Pulau Papua, kawasan pariwisata yang terdapat Kabupaten Lima Puluh Kota.

Pemandangan yang elok, persis seperti di Papua. Banyak wisatawan berkunjung kesana, baik wisatawan mancanegara ataupun wisatawan lokal seperti kami, mereka kesana hanya untuk mengabadikan bahwa mereka pernah mampir. Walaupun hanya mirip Raja Ampat tetapi mampu menghapus kerinduan akan kehadiranya di pulau tertimur Indonesia itu.

Beberapa pose berphoto telah diambil oleh photografer dadakan yang ada di sana, dan sisulung pun telah mengambil photo selfienya, kami pun memberi kesempatan kepada pengujung yang lain yang telah mengantri di spot paling viral di sana.

Kami mengelar tikar dan menikmati makan siang yang kami bawa dari rumah. Makan dengan lahap walaupun hanya dengan telur balado teri dan sayur tumis kangkung, ini merupakan menu favorit setiap kami mengadakan piknik.

Setelah beberapa lama berada di puncak Raja Ampat KW dan perjuangan kami untuk mendakinya rasanya telah terbayarkan, kami memutuskan untuk turun.

Seperti apa perjalanan untuk mencapai puncak, perjalanan turunpun tak kalah heboh, beberapa kali kami berhenti untuk beristirahat, maklum usia telah setengah abad, namun dua gadis kami dengan sigap mencoba menolong di jalan menurun dan licin itu.

Gelak tawa kami mewarnai ritual turun dari puncak Raja Ampat, beberapa wisatawan yang melihat kami juga ikut tertawa, apalagi ketika aku dan suami memilih melindungi tubuh kami dari sengatan matahari dengan tikar piknik yang kami bawa, si sulung mengabadikannya dan si bungsu tak henti tertawa sampai kami sampai di tempat parkir dimana mobil kami titipkan.

Sungguh pengalaman yang tak terlupakan, walau terasa lelah dan letih, liburan kali ini sangat mengesankan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul kisahnya

20 Feb
Balas



search

New Post