Ratna Surianti

seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 2 Kecamatan Harau...

Selengkapnya
Navigasi Web
Waktu Luang Cikgu
Bu Dwifi dan Bu Des mengisi waktu luangnya dengan menjahit

Waktu Luang Cikgu

Kita guru mempunyai waktu kerja 24 jam tatap muka dalam seminggu. Selanjutnya ditambah dengan jam non tatap muka. Kadang ada satu atau dua jam waktu luang atau free selain jam istirahat. 

Biasanya waktu luang itu di isi dengan kegiatan memeriksa latihan siswa, membuat soal ulangan harian, mengenti nilai ke aplikasi e- raport ( raport elektronik), bermain handphone, membaca koran, ngobrol santai bareng sesama guru yang kebetulan sama jam freenya, belanja di kantin, makan siang di kantor bagi yang membawa bekal dari rumah atau yang memesan menu dari kantin sekolah.

Sambil menunggu jam mengajar berikutnya tiba. Sebagian guru juga mengisinya dengan kegiatan lain selain yang berhubungan dengan sekolah, seperti ibu Des dan ibu Dwilfi yang lagi sibuk dengan kain, jarum dan gunting di tangan mereka, diselingi dengan canda tawa yang kadang terdengar.

"Lagi apa nih berdua" tanyaku penasaran  sehabis mengajar di kelas 9 dan melihat bebetapa guru sedang asik dengan kegiatan mereks

"Ini lagi bantuin tukang jahit membuka jahitan yang baru diambil" jelasnya

" Lho kok dibuka Bu?

"Iya dulu waktu ibu minta dijahitkan baju, badan ibu kecil, trus dicoba setelah jadi ternyata badan ibu udah besar alias melar" ucapnya sambil tertawa, dibarengi ibu Des yang ternyata mempunyai masalah yang sama dengan problema yang sebaliknya.

Karena aku sudah free mengajar, akupun ikut bergabung, mendengarkan cerita nostalgia guru - guru senior itu,

Mereka bercerita bahwa dahulu kala, di sekolah ini, mereka dulunya  juga mengisi waktu luangnya dengan kegiatan tata rias atau salon, merias wajah dan menata rambut. Mereka bergantian menjadi tukang salonnya. Umumnya semua pandai menata rambut. Kegiatannya berupa memotong rambut dan mengeritingnya, yang waktu itu lagi tren rambut keriting.

Membuat kue dan mempraktekkan menu baru, dahulu tersedia semua alat dan bahan dapur yang di, sekolah atau mereka membawanya dari rumah masing - masing.

Aku juga pernah mencobakan cara membuat es cream waktu itu dan juga masak makan siang di sekolah yang di kerjakan oleh guru yang free, untuk menunggu waktu mengajar itu tiba.

Membuat lauk pauk di sekolah juga mereka lakukan di sekolah, jadi setiba di rumah mereka tidak lagi kedapur untuk memasak karena mereka telah mengerjakannya di sekolah.

Mendengar hal itu terbersit ide untuk mengulangi masa - masa indah dulu yang mungkin bisa di ulang kembali di masa sekarang.

Sebagian guru yang suka fashion berencana belajar menjahit pakaian, yang gurunya dari teman guru sendiri yang pandai menjahit. Seperti ibu Dila yang telah mahir menjahit.

Bu eva dan ibu Arta yang sudah pandai menjahitpun antusias mau mengikuti kegiatan itu, mereka bermaksud mengingat kembali pelajaran yang dulu yang pernah mereka kuasai namun lupa karena sudah lama tidak praktek.

Seperti kata pepatah minang " lanca kaji dek diulang"

Dan ini berlaku juga untuk siswa kita, bila mereka ingin mahir, mereka harus mengulang pelajaran yang tadi sudah di pelajari di rumah.

 

 

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantul

26 Feb
Balas

Thank you

26 Feb

Ya buk.....se7

26 Feb
Balas

Terima kasih

26 Feb

guru kreatif..itu menyulam ya? masak buat ice cream?

26 Feb
Balas

Mantap tulisannya.teruslah menulis

26 Feb
Balas

Mantul

26 Feb
Balas

Terima kasih telah hadir

26 Feb



search

New Post