Resah
kegelisahanku adalah puncak dari hidupku
kegelisahanku bagian dari doa-doaku
kegelisahanku nyanyian rinduku akan waktu
kegelisahaku terus merayu
kegelisahanku bukan kegelisahanmu
aku menemukan kegelisaan saat doaku ada di otak kiri
kegelisahan ini kusenandungkan bagai asmaradono di kraton itu
Nyeri di ulu hati memandang semua kegelisan
ditimpakan pada buku,ditimpakan pada kertas,pada laut,pada hutan
yang semua tak mampu
membantu dan mengatur kegelisahanku
akhirnya menyerahlah semua
untuk memohon padanya
agar ruang dan waktu mau menerima
kegelisahan semua
hari ini dan esok nanti
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Terima kasih tuk semua
Puisi indah dan dalam Bund. Sukses selalu dan barakallah
Puisi yang cantik. Barakallah Bunda.