Senja Merona
Senja merona
bicara berdua
di remang senja
dengan aroma merah merona
tentang dia
yang sudah mulai tidak disuka
karena akan purna
sedih berbalut ngeri
menanti datangnya waktu tiba
membayang, membekas
saat dulu kala
merasa berkuasa
takut tidak diterima
oleh keluarga
oleh teman-teman
oleh lingkungannya
ah sudahlah,
itu dia, bukan aku, ataupun kamu
dia sang penguasa
yang berkuasa tanpa rasa kemanusiaan
dia sang penguasa
penjelma ular berkepala dua
saat kuberbicara berdua
semoga dia sudar tersadarkannya
oleh Yang Di Sana
Brangsong, 30 Januari 2018
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar