Oleh: Ratu Nandi

Pagi ini tidak seperti biasanya bangun jam 04.10 menit, itupun setelah dibangunkan oleh putri sulungku. Padahal weker di HP sudah berdering sangat nyaring. Mungkin karena semalam aku kelelahan setelah ngajar, melanjutkan membuat administrasi persiapan akreditasi. Pulang jam 16.30, lanjut ambil printer sampai menjelang maghrib. Mandi, siap-siap lagi untuk mengikuti kegiatan ucap ulang janji Pramuka di Plaza Kantor Walikota Bekasi.

Jam di dinding menunjukkan pukul 22.30 baru menginjakkan kaki di rumah. Setelah bertukar pakaian dengan pakaian pavorit ibu-ibu, tau kan ya?...apa yang dimaksud. Yup, daster!.

Melongok sebentar ke kamar anak-anak, melihat apakah mereka sudah tidur atau belum. Terlihat bontotku sudah tertidur pulas disudut tempat tidurnya. Sementara kakak-kakaknya masih ada yang terjaga.

Teringat sudah berjanji dengan murid-murid di kelas, kalau besok ulangan. Maka kubuka sihitam diatas meja kerjaku. Mulailah kulanjutkan pembuatan soal ulangan yang sudah sebagian dibuat kemudian mengeditnya. Namun mataku tak bisa diajak kompromi. Jam dinding menunjukkan pukul 23.55, pantas saja mataku sudah mengantuk. Raga ini juga butuh istirahat, maka kutinggalkan sihitam sendirian di meja kerjaku. Waktunya untuk tidur.

"Bun... Bun... Bunda....!"

"Bunda.... Bun... Bangun!"

Suara Si Sulung membangunkanku dari lelapnya tidur. Terdengar pula suara weker berdering keras. Sengaja weker diletakkan diatas lemari, supaya, jika berbunyi tidak langsung dimatikan lagi. Jadi benar-benar bangun.

"Ya" Sahutku.

Aku turun dari tempat tidur langsung membersihkan diri ke kamar mandi. Minum segelas air putih hangat, guna melancarkan sirkulasi darah di tubuh dan dua sendok makan madu hitam.

Kubuka kulkas dan ku keluarkan isinya, masak memang salah satu hobiku. Masak makanan sederhana. Sebagian dibawa untuk bekal anak-anak ke sekolah dan untuk sarapan pagi. Kadang aku pun bawa buat bekal makan di sekolah. Pukul 05.30 masakanku sudah matang. Kuambil tempat makan yang berwarna biru dengan tutup orange itu.

Kuhampiri magic com, setelah kubuka. Kuaduk, ternyata... "owalah...!!" masih utuh beras. Mulai ada kepanikan di dapurku pagi ini, biasanya sebelum tidur masak nasi. Agar pagi-pagi bisa untuk bekal putri sulungku dan adik-adiknya ke sekolah. Begitu pula semalam. Karena aku tertidur sebelum masak nasi, maka ayahnya anak-anak yang punya inisiatif untuk masak nasi. Namun, rupanya lupa menyalakan tombol powernya. Alhasil nasinya tidak matang.

Tidak kurang akal, karena putri sulungku biasanya berangkat sekitar pukul 05.40 maka bergegas mencari alternatif lain. Ku gedor rumah kakakku yang tidak terlalu jauh jaraknya dari rumahku. Hanya sekedar minta sedikit nasi untuk bekal putri sulungku.

"Ade...aaadeee... Bangun sayang".

Sambil kucium pipinya. Bontotku sudah sekolah kelas satu di SD negeri dekat rumah.

Sebagai ibu, aku menyiapkan keperluan putri bontotku, dan juga sarapan kakak-kakaknya sebelum mereka berangkat ke sekolah.

Begitulah aktivitasku setiap pagi sebelum berangkat kerja.

Namun ada yang lain di pagi ini, aku harus berangkat lebih pagi dari biasanya. Karena ada kegiatan upacara peringatan HUT Pramuka ke-58 di Plaza Kantor Walikota Bekasi. Sebelum berangkat aku sempatkan ngeprint soal yang semalam kubuat dan memfotokopinya. Yang nantinya akan kutitipkan kepada teman di sekolah agar dapat dibagikan kepada murid-murid ku untuk ulangan, sementara aku mengikuti kegiatan upacara peringatan HUT Pramuka.

Awalnya aku mau berangkat dengan ojol. Tapi takut terlambat sampai tempat upacara, aku minta tolong suami untuk mengantarkan ke Pemkot Bekasi. Alhamdulillah sampai lokasi belum dimulai upacaranya.

Ada yang berbeda dari HUT Pramuka ke-58 kali ini, upacara dihadiri oleh Kak Kwarda Jawa Barat, yaitu Kak Dede Yusuf. Beliau melantik Pembina Kwarcab Kota Bekasi yang baru masa jabatan 2016-2021. Setelah itu bergegas pergi menuju Cibubur guna menghadiri kegiatan disana.

#Selamat HUT Pramuka ke-58.