#MenulisH101

Pak..pak..begitu suara bu Fatimah memanggil bapak tukang beli barang bekas melewati gang rumahnya. Bapak paroh baya ini setiap minggu berkeliling di komplek perumahan tempat bu Fatimah tinggal. Dengan motor tuanya, ia mengangkut barang barang bekas yang telah ia beli.

Mendengar namanya dipanggil, pak Mamad membalikkan motornya menuju rumah ibu Fatimah. Dengan ramahnya ia meyapa bu Fatimah, "ada aki bekas bu ?, kompor atau koran bekas, tanya pak Mamad. Bu Fatimah membalas dengan ramah, "kalo aki atau kompor bekas saya nggak punya pak, tapi kalo koran bekas ada,  bapak mau?, bu Fatimah menawarkan koran tersebut pada pak Mamad. Mendengar tawaran itu, pak Mamad yang telah lama berkeliling semenjak pagi belum satupun barang bekas yang ia dapati, maka ia langsung menjawab  tawaran bu Fatimah, saya mau bu, jawabnya.

Kemudian bu Fatimah segera berlalu dari hadapan pak Mamad untuk mengambil koran bekas yang telah ia kemas. Koran yang ada di gudang sudah sebulan menumpuk dan sengaja ia kemas agar mudah mengangkutnya dan diberikan pada pak Mamad.

Bu Fatimah dan suaminya hanya tinggal berdua di rumahnya yang sederhana itu. Perkawinan yang telah mereka bina selama 10 tahun belum juga dikarunia seorang anak, namun mereka tidak pernah mengeluh dan selalu bersyukur. Terlihat sekali dari cara mereka menikmati hidup melalui sifat pemurahnya pada sesama, ia selalu berbagi walaupun hidupnya tidak semewah para tetangganya.

"ini korannya pak..kata bu Fatimah, sambil menyodorkan koran bekas itu ke keranjang yang telah disediakan oleh pak Mamad. Tak lama kemudian, pak Mamad dengan segera mengambil timbangannya yang masih tergantung pada motornya. Melihat pak Mamad memegang timbangannya, bu Fatimah langsung berucap," pak, korannya nggak usah di timbang, dibawa aja, saya nggak jual koran itu, saya kasih sama bapak saja, sambil ia tersenyum pada pak Mamad yang masih memegang timbangan tersebut.

Alhamdulillah, makasih ya bu, kata pak Mamad dengan raut wajah senang menerima pemberian bu Fatimah. Setiap ada barang yang ibu kasih sama saya, tidak pernah ibu jual pada saya. Mudah mudahan ibu selalu diberi rezeki yang berlimpah oleh Allah. Mendengar doa yang terlontar dari mulut pak Mamad itu, bu Fatimah langsung terharu, hm..bapak, saya hanya dapat berbagi dengan cara seperti itu sama bapak dan mudah mudahan ada manfaatnya juga buat bapak, kata bu Fatimah sambil membalas dengan ucapan Amin ya rabbalalamin atas doa pak Mamad padanya.

Pak Mamad langsung bergegas membereskan koran itu ke dalam keranjang dan mengangkutnya ke motor yang ia parkir dekat pagar rumah bu Fatimah. Ia telah membayangkan, dengan hasil jual koran bekas ini walaupun tak seberapa yang ia dapat dari juragannya, yang jelas keluarganya bisa makan untuk hari ini. Kemudian pak Mamad pamitan, sambil mengulang kata terima kasih pada bu Fatimah.

*** Hikmah yang dapat kita ambil dari cerita di atas. Sesuai dangan, Firman Allah dalam Surat Albaqarah ayat 254. " wahai orang-orang yang beriman infaq kan lah sebagian dari rizky yang telah kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli,tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Orang-orang kafir itulah orang yang zalim.

Semoga bermanfaat. Dan selamat menunaikan ibadah puasa. # Ramadhan1 # dirumahaja

Solok, 24 April 2020