Al fatiha untuk kedua orang tuaku, Yang sudah mengajariku segalanya.

Walaupun mereka sudah tiada tapi sosok mereka seakan selalu hadir, dalam setiap hariku, merindukannya disetiap denyut nadi. Papa dan Ibu membesarkan kami bukan dengan memenuhi segala apa yang kami inginkan tapi mereka selalu mengajarkan bagaimana kami dapat memanfaatkan apa yang kami miliki menjadi bermanfaat.

Papa orangnya sangat tegas, beliau mengajarkan kami untuk selalu menjadi yang terbaik. setelah kami memasuki usia sekolah satu hal yang ditekankan papa adalah harus lancar membaca al Quran, pernah suatu hari papa memanggilkan kami guru ngaji kerumah, seingatku waktu itu kakakku yang besar sedang ada tugas mengerjakan tugas, sehingga dia tidak ikut ngaji, ternyata papa tak terima sehingga memukul kakakku, itu adalah pertama dan terakhir dalam hidup kami melihat papa marah besar, semenjak kejadian itu ketika ada jam mengaji ibu akan selalu mengingatkan supaya papa tidak marah.

Kami tahu, tujuan papa hanyalah supaya kami lancar dan pintar mengaji, papa adalah seorang guru mengaji dan seorang pendakwah, banyak orang yang bertanya tentang agama sama papa. Sehingga kami juga tak ingin papa sukses ngajar orang tapi anak-anaknya gagal. Masalah Mengaji dann sholat papa tak bisa ditawar, dan juga untuk keberhasilan disekalah. Masih ingat bagi kami kalau setiap pembagian rapor yang ditanya adalah Juara 1 nggak, wajah papa akan kecewa kalau mengetahui kami nggk juara 1. Demikianlah keinginan papa pada anaknya.