Audi dan Aida

Audi dan Aida terlahir sebagai anak kembar identik, mereka lahir di sebuah rumah bersalin, dilahirkan oleh seorang ibu yang bernama Aisa, setelah mereka lahir, ibunya pun harus menyusul ayahnya yang telah lebih dulu meninggal dikarenakan menjadi korban tabrak lari, ketika Aisa sedang hamil 8 bulan.

Kematian Aisa terjadi karena perdarahan berat akibat abrupsio plasenta, tidak ada saudara yang mendampingi Aisa, hanya ibu pemilik panti asuhan HARAPAN yang setia mendampinginya tersebab ia adalah seorang yatim piatu yang sejak kecil sudah tinggal dipanti dan Aisa mengabdikan dirinya sebagai salah satu pengasuh panti di sana. Kematian Aisa memberikan kesedihan yang begitu dalam bagi panti asuhan, sosok Aisa adalah wanita baik hati, lemah lembut, sopan, dan sangat menyayangi semua warga panti. Kepergian Aisa meninggalkan luka bagi Audi dan Aida, bayi kembar identik yang terlahir sebagai anak yatim piatu.

Audi dan Aida bayi kembar identik dengan paras yang cantik, memiliki perbedaan, Aida terlahir sebagai bayi yang cantik, sehat, tak kurang suatu apapun, berbeda dengan Audi meski cantik ia memiliki kekurangan yaitu mengalami mikroftalmia.

Audi dan Aida tumbuh dan berkembang dengan baik di panti asuhan, mereka berdua diasuh oleh ibu-ibu yang penuh kesabaran dan berhati malaikat, hingga pada usia empat tahun, Aida diadopsi oleh keluarga Darmawan, mereka pengusaha batubara yang sukses, “Kenapa tidak dua anak sekaligus, Bu?” tanya bu Amik salah satu pengurus panti,

“Keduanya sama-sama cantik, ibu dan bapak juga dari keluarga yang berada, jika satu diadopsi maka yang satu akan merasakan kehilangan”

“Kami hanya tertarik dengan Aida, maaf juga Audi ada kekurangannya, maaf bu,” kata bu Darmawan dengan hati-hati.

“Saya yakin jika ibu dan bapak mengadopsi kedua anak ini, pasti rejeki ibu dan bapak akan melimpah karena mereka berdua yatim piatu,” bujuk Bu Amik.

“Maaf ibu, kami baru bisa mengadopsi Aida, inshaallah kita akan selalu mengunjungi Audi, saya juga tidak ingin menjauhkan Aida dengan saudara kembarnya,” Jelas Bu Darmawan.

“Baiklah Bu, saya minta maaf, kami akan segera mengurus proses adopsi, saya mohon pamit meninggalkan bapak dan ibu Darmawan” pamit Bu Amik.

------------

Janji keluarga Darmawan untuk mengunjungi Audi terpenuhi, setiap tahun mereka pulang ke Jawa untuk mengunjungi Audi, mendekatkan saudara kembar yang terpisah ribuan kilometer, setiap berkunjung ke panti asuhan, keluarga Darmawan dan Aida selalu membawa oleh-oleh untuk Audi, makanan, pakaian, mainan, dan boneka beruang. “Aida, saya senang kamu berkunjung, seandainya setiap hari kita bisa bersama mungkin akan lebih ramai dan asyik bisa main dengan kamu, seandainya saya tidak memiliki kekurangan mungkin kita bisa diadopsi bersama” kata Audi tersenyum tipis.

“Audi tidak boleh ngomong begitu, Audi pasti kita bisa bertemu, kita bisa berkumpul seperti dulu lagi, semoga kita bisa disatukan lagi oleh Allah,” jelas Aida sambil merangkul Audi.

“Aamiin Ya allah…..” mereka tertawa bahagia. Seisi panti juga ikut merasakan kebahagiaan anak-anak kembar.

“Audi, bapak, ibu dan Aida pamit pulang dulu ya, inshaallah tahun depan kita berkunjung lagi.”

“Audi sayang Aida” kata Audi

“Aida juga menyayangi kamu, “ balas Aida

Audi, Bu Amik, dan ibu pengasuh panti mengantar keluarga Darmawan sampai halaman depan, hingga mobil mereka meninggalkan halaman panti, Audi masih mengejar mobil mereka sampai di jalan raya sambil teriak hingga persis di belakang Audi.

Braakkkk,……………………..Audi tersungkur jatuh hingga cairan merah keluar dari keningnya dan Audi tidak sadarkan diri.