reni setiawati

Masih terus belajar, belajar, dan belajar berusaha untuk berkarya secara maksimal...... ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Audi dan Aida

Audi dan Aida

Part 2

Audi Butuh Pendonor

“Audi, sadar Nak, buka matamu, Nak…” ratap Bu Amik sambil mengguncang-guncang tubuh Audi. “Ambil mobil panti Pak Hasto, Audi segera dibawa ke rumah sakit.” Dengan segera Pak Hasto melaksanakan perintah Bu Amik. Perjalanan rumah sakit yang biasa ditempuh 30 menit serasa lama, jalanan yang biasa lengang nampak padat merayap. Tak ada sela sedikitpun dan hampir saja Pak Hasto bersenggolan dengan sepeda motor.

Setiba di rumah sakit, Audi langsung ditangani oleh dokter IGD, “Sembuhkan anak saya, Dok. Saya tidak mau kehilangan dia” pinta Bu Amik. “Ibu berdoa saja, inshaallah kami akan menangani anak ibu” jawab dokter muda yang menangani Audi.

Bu Amik mencoba menghubungi keluarga pak Darmawan tetapi beliau ragu-ragu, apakah pak Darmawan punya kepedulian terhadap Audi mengingat Audi bukan anaknya? Tapi saya harus memberitahu kabar ini untuk Aida, setidaknya biar Aida tahu kondisi dan kabar Audi. Saya harus menghubungi pak Darmawan, bu Amik segera mencari kontak pak Darmawan di gawainya. Hampir saja bu Amik menekan gambar telpon pada layar whatsapp, seketika dokter mengabarkan jika Audi kehilangan banyak darah sehingga membutuhkan pendonor, “Maaf bu, golongan darah Audi rhesus negative yaitu AB-, maka pendonornya pun harus rhesus yang sama, minta tolong segera cari pendonor yang tepat ya bu. karena persediaan darah di PMI hanya 1 kantong saja sehingga belum mencukupi,” titah dokter muda itu. “ Baik Dok, saya berusaha menghubungi kerabat saya,”

“Pak Hasto, bagaimana ini pak? Saya menghubungi siapa? Audi butuh donor yang pas”

“Bu Amik, coba menghubungi pak Darmawan, semoga beliau bisa menyampaikan ke Aida, hanya Aida yang memiliki rhesus yang sama”

“Saya koq ragu-ragu menghubungi pak Darmawan, apakah pak Darmawan merelakan Aida mendonorkan darahnya untuk saudara kembarnya? Mengingat keluarga pak Darmawan tidak menyukai Audi”

“Bismillah saja bu, semoga pak Darmawan dibukakan hatinya oleh Allah, semoga beliau merelakan Aida berbagi dengan saudara kembarnya”

“Assalamualaikum warrahmatullahiwabarakatuh, maaf pak Darmawan, saat ini bapak dimana ya?”

“Waalaikumsalam warrahmatullahiwabarakatuh, saya perjalanan ke bandara ini, bu Amik. Biasanya juga sudah di bandara tapi ini tadi kita semua terjebak macet di jalan karena ada demo. Paling 15 menit lagi, kami sudah sampai di bandara. Ada yang bisa saya bantu, Bu? Sepertinya bu Amik ada perlu?”

“Alhamdulillah belum sampai bandara, pak”

Bu Amik menceritakan kronologis kecelakaan yang menimpa Audi, hingga memohon untuk merelakan Aida, saudara kembarnya menjadi pendonor.

“Maaf bu Amik, 15 menit kami sampai bandara dan 30 menit lagi pesawat yang kami tumpangi juga akan berangkat, coba ibu cari pendonor yang lain saja, di PMI juga banyak kantong-kantong darah.”

“Maaf pak Darmawan, Audi memiliki rhesus negative dan itu rhesus langka, yang cocok dengan Audi ya saudara kembarnya, pak. Saya sudah berusaha mencari kemana-mana, pak. Tolonglah pak, kasihani Audi, pak.”

“Maafkan saya bu Amik, saya belum bisa bantu. Ini saya sudah sampai bandara dan saya harus segera chek tiket. Jika saya memaksakan Aida mendonorkan darahnya saya takut Aida akan kecapekan dan itu tidak baik untuk tumbuh kembangnya.”

“Bantu Audi, pak. Demi rasa kemanusiaan, saya memohon kepada pak Darmawan, Audi dan Aida saudara kembar, mereka sudah terpisah oleh jarak, saya mohon relakan Aida membantu saudaranya sebagai pendonor”

“Sekali lagi maafkan saya, saya belum bisa membantu. Assalamualaikum…”

Seketika lemas tubuh bu Amik, beliau sudah berusaha menghubungi dan membujuk pak Darmawan, tetapi sia-sia.

“Percuma saya menghubungi beliau, pak Hasto. Tidak ada reaksi apapun dari pak Darmawan”

Dari depan pintu IGD, bu Amel, pengasuh panti datang bersama Danu, dengan berlari, memberi kabar jika ada salah satu anak panti yang memiliki rhesus yang sama dengan Audi, yaitu Danu. “‘Alhamdulillah…”

Dengan segera bu Amik, bu Amel, dan Danu langsung menuju ruang IGD menemui dokter muda.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post