reni setiawati

Masih terus belajar, belajar, dan belajar berusaha untuk berkarya secara maksimal...... ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Mbak Kunti Ikut Belajar

“Miss Anti, nanti sore datang ke rumahnya Roni untuk memberikan les karena Miss Vina ijin tidak datang.” kata Miss Sarah pemilik Bimbel Alphabet.

“Koq saya Miss? Kan ada Miss Ana, Miss Jovan, Miss Vera, bukan saya menolak rejeki, secara rumah saya kan berlawanan arah dengan Roni?”

“Iya saya tahu, Miss Anti. Roni itu sudah cocok sama Miss Anti, Roni pernah belajar di sini dengan Miss Anti juga bahkan 3 kali pertemuan lho, ingat tidak Miss?”

“Iya sih, tapi maaf, Roni anaknya slow learner, saya tidak sabar dengan dia, Miss Sarah.”

“kalau tidak slow learner tidak mungkin dititipkan di bimbel Alphabet, sayang.” Kata Miss Sarah. Meski dengan keterpaksaan Anti tetap melaksanakan titah bosnya.

Tepat pukul 18.00 semua kegiatan di Bimbel Alphabet berakhir, semua siswa dan tutor sudah pulang tinggal Miss Anti yang belum pulang karena melakukan sholat maghrib dan makan malam yang di sediakan mbok Iyem untuk tutor yang lembur kerja.

“Jangan lupa ke rumahnya Roni, Miss” pesan Miss Sarah.

“Laksanakan, Bos. Bismillah, semoga anaknya nurut dan mau belajar, Bos.”

“Aamiin, hati-hati di jalan, banyak doa ini malam Jumat he…he…he…,” kekeh Miss Sarah.

“Makasih Miss.”

20 menit Anti sudah sampai di rumah Roni Jalan Kemuning Raya, rumah berpagar besi tinggi, bercat kuning gading itu berarsitek bangunan kuno khas peninggalan Belanda dengan pintu dan jendela yang kokoh tinggi menjulang ditambah halaman rumah yang luas ditanami pohon beringin, pohon sawo, pohon mangga dan bambu kuning memberikan kesan yang elegan, mewah dan angker membuat bulu kuduk Anti meremang. Darahnya serasa berdesir, tengkuknya serasa dingin seolah-olah ada yang meniupnya. “Bismillah, Ya Allah lindungi hamba, niat hamba mencari rejeki, bukan neko-neko” batin Anti.

Anti mencoba menekan bel yang ada di depan pagar, 2 kali ditekan belum ada reaksi dari tuan rumah, Anti mencoba menekan lagi, hingga yang ke tiga kalinya, barulah seorang ibu yang cukup paruh baya keluar dari rumah menuju halaman depan untuk membukakan pagar.

“Guru lesnya Roni ya? Pengganti Miss Vina?” kata wanita tua itu.

“Iya, betul Bu”

“Jangan panggil Bu panggil saja Mbok Darmi, saya asisten di rumah ini,” kata Mbok Darmi memperkenalkan diri.

“Mari silahkan masuk Miss, sudah ditunggu Roni” “Makasih Mbok”

Anti langsung menuju kamar belajar, kamar yang khusus disediakan untuk belajar, letak kamar itu berhadapan dengan taman bunga yang dipenuhi patung-patung binatang, membuat bulu kuduk Anti meremang, di sana Roni sudah siap menunggu.

“Hari ini belajar matematika ya Miss, ada Pr perbandingan, Roni masih bingung, Miss”

“Coba dikerjakan dulu, Miss lihat cara kamu menyelesaikan”

“untuk selisih perbandingan soal nomer 5, caranya Miss? Saya masih kebingungan” tanya Roni.

“kalau yang diketahui selisih umur maka penyelesaiannya perbandingannya dikurangkan dulu”

Samar-samar ketika Anti sedang menjelaskan perbandingan kepada Roni, Anti mendengar kekehan suara wanita, “Hiii….hiii…hiii…” seketika membuyarkan konsentrasi Anti.” Ah, mungkin saya salah dengar” batin Anti

“Coba kamu kerjakan nomer 8, soalnya hampir sama dengan nomer 5 ya, Ron”

“Baik Miss.Tapi miss, nomer 8 ini koq angkanya besar? Malas menghitung Miss, coba miss yang menghitung”

“Saya hanya membantu dan membimbing kamu, Ron. Kamu jangan malas’” Bentak Miss Anti. “Miss Anti tidak suka jika ada anak malas, kamu bisa, Ron. Itu soal yang mudah” Kata Miss Anti dengan nada tinggi.

“Baik miss, Roni minta maaf”

Roni sibuk mengerjakan soal, sesekali Anti melihat sekeliling ruangan, persis di depan pintu kamar, Anti bertatapan dengan sosok wanita dengan gaun putih panjang menjuntai dengan wajah pucat dan memiliki kantong mata menghitam, wanita itu melihat Anti tanpa tersenyum.

“AstagfirullahAladzim…”teriak Anti hingga membuat Roni kaget

“Ada apa Miss”

“Ron, kamu lihat wanita di depan pintu” kata Anti menunduk tidak berani melihat depan pintu

“Emang di depan pintu ada apa Miss? Yang ada hanya Mbok Darmi bawa minuman dan camilan untuk Miss Anti. Coba lihatlah Miss, itu hlo Mbok Darmi”

Anti mencoba melihat di depan pintu lagi, iya wanita pucat itu masih memperhatikan Anti.

“Mbok Darmi lihat tidak?”

“Saya lihat Miss, dia dari tadi memperhatikan Miss”

“Astagfirullahaladzim…..dia koq tidak pergi sih mbok?”

“Maaf miss, tadi miss Anti berlaku kasar dengan Roni?”

“Saya tidak kasar, mbok. Saya bicara dengan nada tinggi pada Roni”

“karena miss Anti ngomongnya dengan nada tinggi jadi wanita itu datang”

“Banyak doa saja miss biar dia pergi”

“saya permisi dulu, miss” pamit mbok Darmi.

Seketika badan Anti lemas, Anti berzikir, membaca surat-surat pendek agar dia segera pergi, Alhamdulillah wanita pucat itu sudah pergi.

“Miss Anti minta maaf ya Ron, kalo sudah berkata dengan nada tinggi” “Iya miss, roni juga minta maaf”

Sambil belajar untuk memecah keheningan Anti mengajak ngobrol dengan Roni.

“Mama, papa kemana Ron? Rumahmu koq sepi, trus yang ada di rumah ini siapa saja?”

“Mama papa lagi ke Surabaya urusan bisnis, yang ada di rumah, saya, kakak dan Mbok Darmi. Kalau kakak biasanya di kamar.”

Tidak terasa 1,5 jam waktu belajar sudah habis, saatnya Anti pulang.

“Miss Anti pamit ya Ron, antar miss sampai depan pagar”

“Kan ada mbok Darmi, biar mbok yang antar miss”

“Ya sudah.”

Mbok Darmipun mengantar miss Anti sampai depan pagar.

“Hati-hati miss, banyak-banyak berdoa, jangan melamun.”

“Baik mbok, terima kasih.”

Anti melajukan motornya begitu keluar dari pagar, dia penasaran sepertinya ada yang memperhatikan dia dan dia menoleh ke belakang melihat rumah Roni, sosok wanita pucat itu melambaikan tangan kepadanya dengan senyum seringainya.

“Astagfirullahaladzim….” Anti kaget dan jantungnya hampir copot melihat wajah pucat itu.

…………………………………….

Pukul 10.00 bimbel Alphabet sudah mulai ramai, anak-anak tk sudah mulai berdatangan dan tutornya pun sudah siap untuk mengajar.

“Makasih ya miss Anti sudah menggantikan saya di rumahnya Roni” kata Miss Vina

“Sama-sama, kamu selama ngajar Roni di rumahnya mengalami kejadian yang aneh tidak, Miss?” Tanya miss Anti

“Tidak, miss Anti. Ada apa ya?”

Anti mulai cerita sambil melihat kondisi bimbel, dia celingak celinguk memperhatikan keadaan sekitar agar ceritanya tidak didengar ole rekan-rekannya.

“Kemarin pas ngelesi Roni, akukan ngomong pake nada tinggi, kamu tahukan aku orangnya seperti apa? Kalo ngomongkan memang suaraku kencang kayak orang marah dikira malah galak padahal kan aku baik hati, nah abis aku ngomong dengan nada tinggi, muncul sosok wanita dengan gaun putih panjang menjuntai dengan wajah pucat dan memiliki kantong mata menghitam menatapku”

“Kamu jangan bercanda Miss Anti” kata miss Vina tidak percaya

“Aku serius, Vin. Kapok aku, lain kali aku tidak mau menggantikan kamu”

“kalau begitu aku tidak mau ngajar Roni lagi, selama 2 tahun aku kasih privat ke Roni tidak pernah ketemu kejadian seperti itu.”

“Makanya miss Anti jadi guru jangan galak-galak, ngomongnya jangan auto ngegas, didatangi to kamu sama wanita pucat itu, he…he…he” Vinapun terkekeh.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post