Muhasabah Diri

Reni Sularsih – Ungaran

13 Agustus 1969 – 13 Agustus 2021

Teruntuk diri yang bolak-balik kebanting kahanan.

Ngepat-ngepot diontang-antingke kasunyatan pait getir sing ora karu-karuwan.

Lolos dari 9x lobang jarum kematian.

Tahan banting tenanan.

Selamat menikmati sisa umur yang Allah karuniakan.

Semoga akhirmu husnul khotimah. Aamiin.

*************

Setengah abad berlalu. Bukan waktu yang singkat.

Aku bukan lagi anak kemarin sore.

Bukan lagi pupuk bawang bau kencur.

Kini malah udah nyaris bau tanah.

Apa yang bisa kupetik dari mengulang kembali kenangan tahun-tahun yang telah berlalu?

Muhasabah diri.

Rekam jejak masa lalu yang penuh carut marut luka, musti segera disembuhkan.

Bagasi berat di masa lalu harus segera ditanggalkan. Ganti dengan suasana baru.

Meski tidak sepenuhnay aku melupakan maasa lalu. Setidaknya 52 tahun perjalannku, aku bersyukur masih diberi kesempatan bernapas. Saat ini.

*****

Lolos dari 9x lobang jarum kematian. Ga kaleng-kaleng.

Kini aku sadar, Allah memberiku ujian agar aku bisa berbagi dengan yang lain.

Alhamdulilah.

Aku pernah jatuh, terpuruk hingga kadang sulit bernapas. Terjerembab jatuh, bangkit dan bangkit lagi.

Hidup benar=benar panggung sandiwara.

Aku puas memerankan beragam aktingnya. Menikmati sajian demi sajian drama kehidupan nan menguras emosi.

Skenario Allah, Sang Sutradara yang tiada duanya.

Kini aku pasrah, menurut apa pun kehendak-Mu.

****

Semoga akhir hidupku kelak, husnul khotimah. Bertemu dengen-Mu dan berkumpul bersama Rasululllah dan para sahabat, adalah cita=citaku. Aamiin.

Ungaran, 13 Agustus 2021