#tagur hari kesepuluh

Pernahkah Anda berada di posisiku?

Saat sedang asyik dan fokus mengerjakan sesuatu, lalu tetiba listrik padam. Hilanglah semua yang barusan diketik.

Wifi mati.

Komputer pun mati.

Nyawa gawai dan lepi tinggal separo.

Untung kemarin sudah isi paket data.

Mata minus plus 4, membuatku tak bisa membaca buku dengan jelas.

Gugup.

Gobyos.

Jantung berdegub kencang.

Keringat dingin bercucuran.

Keburu deadline, nih. Gimana, dong?

Kemudian aku mencoba melapor soal kendala ini kepada pihak berwenang agar ada toleransi sedikit keterlambatan.

Namun...

Jawabannya menohok, "Meneketehe, IDL."

Dheg.

OMG.

Ambyar semuanya.

Keringat yang tadi mengucur di punggung kini beralih ke mata.

Makin memburam pandanganku ke gawai.

Huffhf.

Kalau hati sudah ga mood, mata berair, otak jadi stuck.

Ga bisa diajak kompromi untuk berpikir waras.

Hatiku tercabik - cabik.

Ingin aku akhiri saja semua ini.

*****

Tangisku menjadi.

Aku mencoba mengerjakan tugasku sebisanya.

Semampuku.

Mengingat kembali pengorbananku yang sudah montang-manting selama ini.

Kadang aku harus menahan keinginan hati untuk bela - beli barang yang dibutuhkan.

Semua kulakukan demi selembar kertas pengakuan.

*****

Yaa, Allah. Mohon hamba dikuatkan.

Laa haulla walaa quwwata illaa billah.

Terpaksa nunak - nunuk mengetik di gawai.

*****

Alhamdulillah usai. Listrik menyala, terkirimlah tugas pertama.

Saat memulai tugas kedua, kembali listrik padam.

*****

Tugas terlambat dikirimkan, kena marah lagi.

OMG.

Aku tak tahu musti bagaimana lagi.

Namun pedang sudah telanjur tertancap dalam di dadaku.

Sakit.

Pening kepalaku. Hancur hatiku.

Mata terus berair hingga malam.

Menjelang tidur aku pasrah.

"Yaa, Allah. Hidup mati hamba di tanganMu. Entah esok masih bisa kulihat mentari atau tidak. Hamba pasrah pada semua ketetapanmu. Mohon.. perbaikilah kehidupan hamba ke depan."

Aamiin.

*****

Pusing. Berat nian kepalaku. Serasa ingin berteriak.

Pasti kamu bilang, "Emang gue pikirin?"

IDL.

Itu derita loe.

*****

Ungaran, 23 Januari 2021