Jika sampai waktuku... Maafkanlah aku.
Batuk.
Aku terjaga.
Pipis.
Minum Milagros.
Ikhtiar sehat kami.
Kubalur kayu putih.
Yaa, Allah.
Sudah 5 hari Kau cabut indera penciumanku.
Izinkan hamba menghirup segarnya bau khas minyak kayu putih.
Hamba ingin.
Berbaring ke sisi kanan.
Sambil mendengarkan murotal Yaasiin dari HP.
Tak kuat.
Paru-paru kananku memang sudah luka.
Sakit menahun sangat lama.
Ohya..
Pas SD aku pernah main kasti.
Lalu dihantam bola kasti dari jarak dekat.
Mungkin itu awal aku sesak napas.
Pernah juga
Saat kecil aku kepleset dan nyemplung ke kali kolah.
Di bawah masjid tol Klepu.
Untung saat itu ada Mbah Pi.
Aku ditarik ke luar dan selamat.
Pernah juga
Nenek buyutku
Lahir di dalam kubangan tinja
Hingga anak keturunannya
Sakit asma.
Ah...
Entah yang mana yang menyebabkan aku sakit sesak napas
Selama ini.
Mungkin juga karena ketelodaranku
Tak pandai menjaga dan merawat tubuh pemberian Allah ini.
Astagfirullah.
Semoga Allah berkenan mengampuni dosa-dosaku
Mengangkat penyakitku
Mengangkat penyakit Mas
Menyehatkan keluargaku
Mengangkat pandemi ini
Dari muka bumi.
Kabulkanlah, yaa Allah.
Agar kami bisa kembali beribadah dengan baik di musala dan masjid-Mu.
Agar kami bisa menunaikan ibadah umrah dan haji di rumah-Mu.
Aamiin.
Di kamar sendiri
Mas di kursi ruang tamu
Jumat, 9 Juli 2021.
00.27
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Semoga segera sembuh dan tetap semangat