Maaf.
Tagur hari kesembilan
Arini terpaku bisu.
Angannya menerawang jauh membuka kembali lembar demi lembar masa lalunya.
Jengah.
Ada yang mengalir di dalam dadaku, perih.
*****
Entah sudah berapa kali ini aku tak lagi bisa bersua dengannya.
Nampaknya jarak yang jauh mulai memudarkan rasa ingin dan butuh.
Meski sebenarnya aku sangat mencintainya.
Sungguh.
*****
Entah harus bagaimana lagi menjaga hatinya.
Menjaga emosinya.
Menjaga agar dia tak cemburu pada semua aktivitasku di luaran.
*****
Tetap saja.
Waktu kini tak berpihak pada kita.
Maafkanlah aku
Tak lagi ada untukmu.
*****
Ungaran, 22 Januari 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar