Resolusi Literasi 2021

Saat mengikuti pelatihan kelas editor di Surabaya 8 Maret 2020 lalu, saya mendapat ilmu baru dari nara sumber andalan MediaGuru, Ibu Istiqomah Almaky dan Ibu Mislinatul Sa'diyah. Beliau berdua mengatakan sangat sedih melihat guru-guru Sekolah Dasar kacau bahasa Indonesianya. Tentu sangat disayangkan, mengingat SD adalah pondasi kuat untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Apa jadinya jika miskonsepsi dari kecil terbawa hingga dewasa, termasuk ke anak cucu, bahkan ke murid-muridnya, jika dia menjadi guru berikutnya.

Kesedihan kedua Ibu kita ini, ada benarnya. Bagai dicemeti, kami dihajar habis-habisan saat belajar mengedit karya teman. Malu hati. Kesadaran ini yang membuat saya bertekad untuk terus memperbaiki diri. Memperbaiki tata bahasa dan gaya menulis saya. Meski saya tidak begitu suka dengan tulisan formal namun saya akan berusaha belajar kembali, lagi, dan lagi.

Dalam keseharian,

kesalahan fatal tanda baca, sering saya jumpai. Satu per satu tulisan teman saya koreksi. Awalnya tentu banyak yang marah, tersinggung. Saya dianggap sok tahu, sok pintar, sok atuh. Biarkanlah. Toh akhirnya mereka dengan sukarela mau mengubah kebiasaan buruknya. Kadang saya tulis juga di status WA saya, lengkap dengan tangkapan layar di gawai saya. Alih-alih mereka marah, sekarang saya mendapat sebutan baru sebagai Miss KBBI.

Cerewet, ya?

Biarkan.

Nah, resolusi di 2021 ini adalah:

1. Saya akan lebih gencar promosi kata baku KBBI di status-status saya. Termasuk di blog saya, FB dan di digital library yang saya kelola. Insyaallah.

2. Promosi berlanjut.

Insyaalah teman-teman saya, guru SD dan calon guru, bisa berubah. Tata bahasanya menjadi lebih baik lagi ke depannya. Saya ajak untuk lebih mengenal KBBI dan PUEBI. Semoga.

3. Menulis buku mandiri keempat, kelima, dan keenam. Wacana sudah lama ada di benak, kaver juga sudah siap. Tinggal eksekusi.

Insyaallah terealisasi tahun ini. Amin.

4. Membukukan karya siswa. Menggali potensi menulis peserta didik adalah tantangan yang harus saya taklukkan tahun ini.

5. Semangat untuk teman-teman mahasiswa Undaris kelas karyawan 2018 dan 2019. Semoga kita bisa wisuda bareng dan menjadi guru yang peduli pada bahasa sendiri, bahasa Indonesia.

Terima kasih untuk MediaGuru Indonesia, terutama Ibu Istiqomah Almaky dan Ibu Mislinatul Sa'diyah atas ilmunya.

Salam Literasi!

Ungaran, 24 Januari 2021

*****

Profil Penulis

Reni Sularsih adalah guru pustakawan di SDN Karangjati 02 Bergas Kab. Semarang. Terlahir di RS Persahabatan, Jakarta pada 13 Agustus 1969. Menyelesaikan sekolahnya di jurusan bahasa Inggris Unnes dan UT, kini tengah menempuh S1 PGSD di Undaris Sudirman GUPPI Ungaran.

Buku karyanya Finding Murman (teenlit), Kembara Dua Hati (Antologi puisi bahasa Indonesia, Inggris dan Jawa), Pulung (kumcerkak),

Arunika Sang Dwija (Antologi puisi tema tahun baru), Candramawa Kesuma (Antologi puisi tema kepahlawanan), Merawi Hujan pada Rindu yang Terlalu (Antologi cerpen edukasi bersama Mas Eko Prasetyo), Antologi artikel Work From Home (WFH).

Kontak penulis:

renisularsih.gurusiana.id

FB/IG: renisularsih

Email: [email protected]