Listen to Your Heart.
Listen to Your Heart.
Hati nurani tak pernah berdusta.
Berapa banyak dari kita sakit hati karena omongan orang lain?
Sangat banyak.
Memang lidah tak bertulang sehingga mudah bagi seseorang mengucapkan kata atau kalimat yang tidak nyaman untuk didengar.
Kadang kita hanya ingin cerita pada seseorang yang kita percayai namun apa daya nasihat meluncur dari mulutnya tanpa kita minta. Bahkan jika pun kita meminta pendapatnya malah caci maki yang kita dapatkan.
Inilah kelemahan manusia. Bicara banyak dan banyak bicara, tanpa diminta.
Maka, saat seseorang mendekati kita lalu mulai bicara. Perhatikan dengan saksama. Dengarkan. Lalu setelah dia menyelesaikan kalimatnya, kita tatap matanya dan bertanya," Kamu cuma cerita atau butuh tanggapan?"
Tanggapan di sini juga harus diperjelas. Antara nasihat, solusi atau sekadar pandangan kita terhadap hal yang dia ceritakan.
Jangan sampai kata atau kalimat kita berhamburan namun justru tidak berkenan di hatinya.
Mubazir.
Berapa pula yang harus berurusan dengan pihak berwenang gegara salah bicara?
Maka, marilah jadi pribadi bijak bestari. Ambil wudu, gelar sajadah. Curhatlah sebanyak yang kau mau hanya padaNya. Lalu cukup dengarkan kata hati kita.
Listen to your heart!
Ungaran, 18 Mei 2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tulisan keren
Terima kasih sudah mampir, Mas.