KEHIDUPAN ASRAMA MEMBENTUK KEPRIBADIAN SAYA
Dulu, saat masih remaja saya sering mengeluh saat hidup berasrama. Sejak menginjak di sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas, saya tinggal di asrama mengingat sekolah yang saya pilih berbasis pesantren. Awal-awal memang tak “kerasan” sering menangis minta pulang. Namun, lama-lama saya mnjadi semakin betah karena banyak teman-teman untuk berbagi dan bercerita.
Saat kuliah, saya memutuskan tinggal di kontrakan bersama teman satu jurusan. Padahal di sekitaran kampus ada sekolah tahfidz berasrama. Namun saya beralasan bosan hidup di asrama dan ingin hidup bebas. Sekarang, saya mulai menyesali keputusan saya waktu kuliah. Seandainya saya hidup asrama dan ikut program tahfidz , betapa banyak ilmu yang saya dapatkan di sana. Saat ini pun, saya pun menyadari dengan sesadar-sadarnya bahwa kehidupan berasrama memiliki peranan penting dalam pembentukan karakter saya.
Berbekal pengalaman hidup di asrama selama enam tahun saya menyadari saya menjadi pribadi yang disiplin dan memiliki jadwal hidup yang teratur. Hal ini pun terbawa hingga sekarang, sebagai contoh saat masih SMP dan SMA kami selalu tepat waktu dalam menunaikan sholat dan berjama’ah. Hingga saat ini rasanya jika sholat terlambat saja, merasa berdosa sekali. Selain itu, hidup berasrama menjadikan pribadi yang mampu bersosialisasi dengan bermacam orang dengan beribu karakter pula. Di sini proses pembelajaran hidup dan pendewasaan diri terjadi.
Hal utama yang saya syukuri bisa hidup di pesantren dengan tinggal di asrama adalah saya bisa menjalani kehidupan remaja dengan damai tanpa ada pengaruh luar seperti narkoba, pergaulan bebas dan hal menyimpang lainnya. Bisa jadi, jika saya tidak tinggal di asrama saya akan mudah terpengaruh dengan dunia luar yang begitu penuh godaan.
Terima kasih kepada mamak dan ayah yang telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga bisa mengenyam pendidikan berbasis asrama. Semoga pengorbanan kalian untuk saya dalam pembentukan karakter saya menjadi ladang amal dan penyelamat di akhirat kelak.
Aaamiin
TAGUR 359
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar