Resiska Almiah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
MENGIKHLASKAN DARI SEBUAH KEHILANGAN

MENGIKHLASKAN DARI SEBUAH KEHILANGAN

Lagi dan lagi, termenung menyesali segala yang terjadi. Bertanya dalam hati, mengapa pertemuan kita yang terasa manis harus berakhir penuh rasa miris. Dan mengapa melupakanmu begitu sulit dan terasa rumit?. Aku tak pernah menyangka, kamu orang yang pernah begitu ku percaya pada akhirnya hanyalah seorang pendusta, kamu layaknya seorang yang pandai merangkai kata kata mesra yang terdengar hangat menyapa telinga, hingga sulit aku bedakan mana yang fakta dan mana yang hanya bulatan semata, pada akhirnya semua terasa hanya seperti sebuah drama yang kamu atur sedemikian rupa alur ceritanya, dengan kamu sebagai sutradara dan pemeran utamanya. Apakah ini hanya permainan? Yang kau sembunyikan dibalik sosok mu yang menawan, dengan perlahan kamu terbangkan aku bersama angan angan penuh harapan, membuat ku percaya dengan janji yang kamu bisikkan bahwa kamu takkan pernah pergi jauh meninggalkan, kamu membuat ku lupa bahwa setiap pertemuan pasti akan ada perpisahan, hingga ketika kamu meninggalkan, aku tak ada persiapan menghadapi rasa kehilangan, sehingga melupakan dan mengikhlaskan sosokmu terasa sulit untuk dilakukan. Lalu rasa sayang ini harus aku kemanakan? Dilupakan? Ajari aku caranya melupakan, hingga sosokmu yang pernah ku banggakan hilang dari ingatan. menjadi air mata. tak ada lagi pesan singkat ucapan selamat pagi darimu setiap kali aku membuka mata ku dan menatap layar handphone ku, tak ada lagi tawa canda mu yang dulu selalu membuat ku rindu ingin bertemu, tak ada lagi peluk itu dan tak ada lagi jemarimu yang melengkapi celah celah jemariku. seiring berjalannya waktu semua cerita kita kini telah menjadi cerita masa lalu, yang perlahan berlalu bersama usaha ku untuk melupakanmu. Terimakasih telah menitipkan sebuah rasa yang ku sebut itu cinta, membiarkan ku mencicipi rasa bahagia yang sekejap kamu rubah menjadi luka. Tak ada yang bisa ku lakukan selain membiasakan diri dalam kesendirian, belajar mengikhlaskan dari sebuah rasa kehilangan. Menguburmu bersama harapan yang kamu hancurkan yang kini hanya menjadi puing kenangan. Bila suatu hari keajaiban membuatmu membaca tulisan ini, dan kamu menyadari tulisan ini ku tujukan untukmu. Berjanjilah cukup aku orang terakhir yang kamu buat merasakan cinta begitu mudah yang pada akhirnya hanya kamu buat luka yang begitu parah. Suatu saat waktu akan mempertemukan kita lagi, rasa penyesalan akan menuntun langkah mu kembali pada ku, menyadari betapa kejam karma menyelesaikan tugasnya membalaskan rasa sakit yang pernah aku rasakan yang tak pernah kamu hiraukan. Percayalah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post