RESNA KUSPRIHATINI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
AKSI NYATA MODUL 2.3  COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK

AKSI NYATA MODUL 2.3 COACHING UNTUK SUPERVISI AKADEMIK

Modul 2.3 berisikan tentang coaching untuk supervisi akademik disini peran guru sebagai pemimpin pembelajaran dapat meningkatkan kompetensi refleksi dalam hal perbaikan proses pembelajaran yang berpihak pada murid. Seorang guru tentunya mampu melakukan refleksi dan membimbing rekan guru untuk saling berkolaborasi menganalisis data hasil pembelajaran, merencanakan tindak lanjut berdasarkan hasil analisis untuk meningkatkan pembelajaran dan melakukan refleksi yang berasal dari peserta didik untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. Kita dihadapkan untuk melakukan supervisi sesama rekan guru maka membutuhkan kompetensi dalam mengelola pelaksanaan supervisi agar tercapai tujuan yang efektif dan tepat.

Saat guru melakukan supervisi terhadap rekan guru kadang ada perasaan tidak nyaman. Namun dengan teknik coaching dapat membangun kemitraan setara dan guru tersebut akan menemukan solusinya sendiri untuk memperbaiki kompetensinya. Coach disini dapat menjadi supervisor yang mampu mendengarkan aktif dengan gesture tubuh yang bersahabat dengan coachee dan memberikan pertanyaan berbobot sehingga menggali kompetensi coachee tersebut.

Teknik coaching dengan alur TIRTA (Tujuan,Identifikasi,Rencana Aksi,Tanggung Jawab) dapat menyajikan langkah-langkah yang mudah diterapkan sehingga guru lebih mudah mengembangkan kompetensinya dan menggali potensi rekan guru guru dan juga manajemen dirinya dalam mengelola potensinya. Tiga kompetensi coaching yaitu kehadiran penuh,mendengar aktif,dan mengajukan pertanyaan berbobot. Hal yang perlu ditingkatkan adalah mengajukan pertanyaan berbobot. Pertanyaan berbobot bersifat terbuka dan rasa ingin tahu agar terjadi proses menemukan solusi dari permasalahan yang berasal dari coachee itu sendiri.

Coaching untuk supervisi akademik dilakukan dalam 3 tahapan yaitu pra-observasi,observasi, dan pasca-observasi. Kegiatan pra-observasi adalah dialog antar guru (coachee) dan supervisor (coach) yang dilakukan sebelum observasi kelas dimulai. Tujuannya adalah untuk membangun kepercayaan diri guru agar dapat merencanakan pembelajaran dengan baik,dapat memberikan perasaan tenang ketika akan disupervisi oleh rekan sebagai mitra dalam pengembangan diri, dan kesepakatan yang dihasilkan dalam tahap ini memberikan rasa percaya diri dan motivasi internal. Pendekatan among sebagaimana telah dirumuskan KHD yang dilakukan dengan berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis untuk memfasilitasi pengalaman, pembelajaran, dan pertumbuhan diri. Kesemuanya tersebut dilakukan melalui kompetensi guru dalam melakukan coaching. Kegiatan coaching ini menjadi kunci pembuka seseorang sebagai modal manusia untuk memaksimalkan kinerjanya (Irayati dkk.2022:9) Tahap selanjutnya yaitu observasi dimana observasi adalah aktivitas pengamatan oleh supervisor pada saat guru melaksanakan pembelajaran di kelas. Tujuannya adalah mengambil data atau informasi secara obyektif mengenai aspek pengembangan yang telah disepakati. Percakapan pasca-observasi mempunyai tujuan menganalisis hasil data observasi,percakapan umpan balik,perencanaan area pengembangan,dan rencana aksi pengembangan diri. Semua langkah tersebut dilakukan menggunakan prinsip coaching yaitu kemitraan,konstruktif, terencana,reflektif,objektif,berkesinambunga, dan komprehensif.

Tantangan yang utama bagi guru dalam menerapkan coaching untuk supervisi akademik adalah menjadikan refleksi dan pemberian umpan balik sebagai kegiatan berkesinambungan yang dilakukan secara kontinyu dan komitmen sehingga mampu memberikan dampak perbaikan dalam hal kompetensi pemimpin pembelajaran. Hal ini perlu ditindak lanjuti dengan perencanaan supervisi akademik yang matang disertai pelaksanaan yang sesuai rencana. Setelah mempelajari teknik coaching dapat membekali untuk mengemas kegiatan supervisi sebagai kegiatan yang menyenangkan,santai,bermakna,reflekstif, dan bermitra akan terwujud. Teknik ini bisa diterapkan untuk meningkatkan kenyamanan supervisor dan rekan guru yang disupervisi sehingga terwujudnya proses evaluasi dan perbaikan secara kontinyu melalui proses refleksi dalam pembelajaran.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post