AKSI NYATA MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK POSITIF PADA ANAK
Perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama."
- Nadiem Makarim-
Dasar Filosofi KHD :
Maksud pengalaman dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (rakyat)
Poin/Komponen Profil Pelajar Pancasila yang Dikembangkan :
Bergotong royong. Mendorong kepemimpinan murid akan melatih murid untuk terlibat dan berinteraksi dengan orang lain.· Bernalar kritis. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan mendorong murid untuk memiliki kemampuan bernalar kritis karena mereka akan belajar untuk membuat pilihan-pilihan dan membuat keputusan-keputusan yang bertanggung jawab.
· Kreatif. Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid memungkinkan murid untuk terkekspos pada pengalaman belajar otentik yang menuntut mereka untuk mampu melihat permasalahan dan secara kreatif berusaha mencari solusi atas permasalahannya tersebut
Karakteridstik Lingkungan Pendukung Tumbuhnya Kepemimpinan Murid yang Akan Dikembangkan :
Lingkungan yang dikembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif,arif,dan bijaksana dimana murid akan menjunjung tinggi nilai-nilai sosial positif yang berbasis pada nilai-nilai kebajikan yang dibangun oleh sekolah
· Lingkungan yang melatih keterampilan yang dibutuhkan murid dalam proses pencapaian tujuan akademik maupun non akademik
Judul : Menguatkan interaksi sosial antara siswa dan lingkungannya secara positif,arif,dan bijaksana melalui program “DALANG AMPLAS” (DAur uLANG sAMpah PLAStik)
Tujuan Program :
Menumbuhkembangkan penguatan positif dengan budaya mencintai lingkungan Mewujudkan motivasi intrinsik murid untuk memiliki sikap peduli terhadap sampah Memberdayakan modal utama aset sekolah Memberikan kesempatan murid dalam suara, pilihan, dan kepemilikan Meningkatkan kompetensi keterampilan bernalar kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi muridLatar Belakang :
Sampah adalah masalah berskala global. Plastik banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari karena mempunyai keunggulan tahan bocor dan murah.
Namun dari keunggulannya bukanlah bahan yang mudah terurai oleh alam dan sekolah adalah salah satu penyumbang sampah plastik tersebut.
Karena perlu diadakan sebuah program penguatan (kokurikuler) yang mampu menumbuhkembangkan kreativitas murid dalam mengolah sampah plastik di lingkungan sekolah sehingga timbul motivasi intrinsik dalam dirinya untuk peduli terhadap lingkungan sekitar.
Konsep ini sesuai dengan modul yang telah dipelajari sebelumnya , maksud dari pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat dalam hal ini nilai guru penggerak yaitu berpihak pada murid, mandiri, kolaboratif, inovatif dan reflektif serta peran guru penggerak yaitu mewujudkan kepemimpinan murid sangat penting dalam program ini. Begitu pula visi guru penggerak yang dijabarkan dalam Inkuiri Apresiatif dalam tahapan BAGJA sehingga mengakar dan menjadi budaya positif program ini di sekolah.
Program ini juga memadukan pembelajaran sosial emosional dan pembelajaran berdiferensiasi yang memberikan coaching untuk menggali potensi murid dari program tersebut. Program ini tentunya dapat melibatkan suara yaitu curah pendapat untuk memberikan kesempatan murid untuk mengemukakan gagasan mengenai program tersebut, pilihan yaitu memberikan kebebasan pada murid untuk memilih kelompok dan bahan yang digunakan pada program tersebut, dan kepemilikan yaitu memberikan kepercayaan penuh mengenai rangkaian program tersebut. Sedangkan 7 modal aset utama yang diberdayakan dari program ini yaitu modal manusia (kepala sekolah, rekan sejawat, murid dan orang tua), modal sosial (peduli lingkungan), modal fisik (bahan plastik bekas, meja, hiasan stand, dll), modal lingkungan/alam (terwujudnya lingkungan bersih dan nyaman), modal finansial (biaya pembuatan daur ulang sampah), modal politik (kebijakan sekolah dengan adanya surat tugas) serta modal agam dan budaya (warga sekolah dengan beragam agama dan budaya).
Harapan saya tentunya dengan program ini dapat membiasakan murid untuk membuang sampah pada tempatnya yang dijadikan budaya dalam kesehariannya walaupun program tersebut dikemas dalam pameran produk daur ulang sampah plastik. Minat terhadap program tersebut dapat memberikan dampak positif pada murid secara berkesinambungan dengan apresiasi dan antusias murid pada saat pelaksanaan program tersebut.
Tahapan Aksi Nyata :
Melalui Program Galeri “DALANG AMPLAS” (DAur Ulang sAMpah PLAStik) pada SDN CILANGKAP 03 di kegiatan Ko Kurikuler di sekolah bertujuan untuk melibatkan peran aktif murid sebagai bagian dari komunitas belajar di kelas untuk mengembangkan potensi kepemimpinan murid agar tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan kebutuhannya.Kegiatan ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, yaitu :
Rancangan BAGJA Diskusi bersama Kepala Sekolah, Rekan Guru dan Murid Perumusan rantai hasil dan manajemen evaluasi serta refleksi Persetujuan program bersama Kepala Sekolah dan rekan Guru Impelemtasi Program Monitoring, Evaluasi dan RefleksiRefleksi dan Evaluasi :
Ketika memulai modul 3.3 untuk menentukan program yang berdampak positif pada murid saya awalnya merasa kebingungan dengan program yang akan saya pilih karena banyaknya masukan yang diberikan saat merancang BAGJA, berdasarkan hal tersebut saya dapat mengidentifikasi kebutuhan kekuatan dari program yaitu pemanfaatan aset di sekolah sebagai modal utama dan melakukan koneksi seluruh materi di modul 3 ini. Menumbuhkembangkan sikap peduli murid terhadap lingkungan dalam keseharian bukanlah hal mudah karena motivasi instrinsik yang belum maksimal, namun inilah tantangan dari program ini. Butuh keberanian dalam mengungkapkan gagasan, pemahaman dan kepentingan murid. Berdasarkan hasil aksi nyata adanya peningkatan sikap kreatif, komunikatif, kolaboratif dan peduli terhadap lingkungan dapat menumbuhkan kepemimpinan sesuai dengan kodrat, kontek dan kebutuhan murid serta murid merasa senang karena baru pertama kali mengadakan program pameran sesuai dengan suara, pilihan dan kepemilikan murid itu sendiri. Dari proses aksi nyata ini saya menemukan bahwa identifikasi kebutuhan itu penting dengan berdiskusi, curah pendapat dan mendengarkan ide gagasan baik bersama kepala sekolah, rekan guru dan murid sehingga akan menemukan langkah, solusi yang tepat dalam mencapai tujuan bersama. Dalam penyusunan program hal terpenting adalah menentukan langkah lagkah, manfaat dan dampak apa yang diperoleh, bagaimana evaluasi, refleksi serta konsisten dalam menjalankan program sebelum menemukan kenyataan bahwa program ini berhasil ataupun menemukan kegagalan pada prosesnya dan bagaimana perbaikan kedepannya. Dari hasil evaluasi program ini saya berhasil meningkatkan pemahaman murid baik sebelum maupun sesudah diskusi. Hasil refleksi juga menunjukan murid merasa senang dalam program galeri “DALANG AMPLAS” ini.
Tindak Lanjut dan Perbaikan Kedepan :
Tindak lanjut dari program ini dilaksanakan sesuai kesepakatan 3 minggu 2 hari pada hari Selasa tanggal 30 Mei 2023 di sekolah dengan kesepakatan pemeran sesuai dengan suara, pilihan dan kepemilikan murid sebagai upaya menumbuhkan kepemimpinan murid dan akan dievaluasi secara lebih mendalam terkait kelebihan dan kelemahan program ini
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar