#dirumahsaja

            Visi kemdikbud 2025, yaitu menghasilkan insan Indonesia cerdas dan kompetitif akan tercapai tidak lepas dari fungsi dan peran guru sebagai tenaga profesional. Sebagai profesi, guru adalah bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan standar kompetensi sesuai bidangnya dan pelaksanaan pengembangan keprofesionalan berkelanjutan sepanjang hayat, hal ini tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen.

            Dengan demikian, di dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berhak mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan kompetensinya, mengikuti pelatihan, dan mengembangkan profesinya. Namun, sekarang ini sangat sulit guru untuk mengikuti pendidikan dan latihan yang diselenggarakan dengan dana pemerintah. Kalaupun ada, hanya segelintir orang yang beruntung mengikuti. Sementara itu, pengembangan keprofesionalan berkelajutan menjadi bagian penting Penilaian Kinerja Guru (PKG), yang merupakan penilaian dari tugas utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya.

            Banyak kegiatan pendidikan dan pelatihan berbayar yang diselenggarakan oleh pihak swasta, di mana kegiatannya dapat memberikan pelatihan yang mampu membantu guru dalam meningkatkan kompetensinya.

            Sekitar tahun 2017, saya mengikuti kegiatan pelatihan secara daring menggunakan media telegram. Berlanjut di tahun 2018 hingga 2019. Dengan pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini, bukan hanya di Indonesia melainkan di seluruh dunia, telah menghentikan nadi berbagai sektor kehidupan. Semua kegiatan pun dialihkan ke rumah. Belajar dan bekerja dari rumah. Semua dari kita diwajibkan untuk menjaga diri dan lingkungan masing-masing dari penyebaran virus. Menjaga jarak serta tidak melakukan kerumunan massal. Alhasil, semua kegiatan beralih ke rumah.

            Masa bekerja dari rumah, semakin membuat saya memperoleh banyak sekali waktu untuk mengembangkan diri di berbagai bidang. Dalam satu bulan ini, saya telah mengikuti kegiatan daring tentang editing dan mengubah KTI menjadi buku. Pertemuan dilaksanakan secara daring dengan waktu yang sangat fleksibel.

            Bukan hanya itu, event menulis di berbagai komunitas menulis juga saya ikuti sebagai cara untuk menguji kemampuan dan karya yang telah saya hasilkan. Hal ini sangat penting untuk mengetahui kualitas karya sendiri agar tidak cepat merasa puas dan terus belajar untuk menambah pengetahuan serta pengalaman menulis. Selain itu untuk meningkatkan branding terhadap diri sendiri.

            Jika sebagian merasa bosan ketika WFH diperpanjang, tidak dengan saya. Saya semakin giat mencari komunitas yang mengadakan event, nubar, atau mengadakan pelatihan baik berbayar maupun gratis.

            Sebagai orang yang menyukai kegiatan menulis, waktu di rumah tidak terbuang sia-sia bahkan dapat menghasilkan berbagai macam karya, memintal ide yang makin sering datang, sekaligus meningkatkan kemampuan terutama yang mendukung kegiatan literasi.

            Selain kebebasan waktu dapat untuk menghasilkan banyak karya tulis baik fiksi maupun nonfiksi, kegiatan pendidikan dan pelatihan secara daring dapat digunakan untuk meningkatkan pengembangan diri seorang guru. Kabar baiknya, kegiatan diklat daring dapat dinilai sebagai salah satu komponen kenaikan pangkat.

Dengan demikian, guru dapat menjaga dan meningkatkan kompetensi dan profesionalitasnya yang dibuktikan melalui perubahan perilaku, kreativitas, dan inovatif dalam pengembangan karir tak terkecuali saat guru berada #dirumahsaja.