Rabu, 21 Oktober 2020 menjadi momentum sangat berharga bagi guru dan orang tua dari tiga sekolah berbeda (Sekolah Alam SD IT Ar-Royyan Padang, SIT Luqman Padang dan Sekolah Alam SD IT Al-Fatih Payakumbuh) yang tergabung dalam peserta Parenting Akbar bersama Ustad Aagym. Bagaimana tidak? Selama satu setengah jam kurang lebih Ustad Aagym membuai peserta dengan kalimat taubat yang menampar dan menyadarkan peran kita sebagai orang tua dan guru dalam mendidik anak.

Acara dengan tema "Mendidik Buah Hati Dengan Hati" ini mendapatkan apresiasi dan dukungan dari kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, bapak Habibul Fuadi, S.Pd, M.Si. Usai menyampaikan dukungan dan motivasi kepada sekolah serta orang tua wali murid, beliau membuka acara secara resmi.

Mengawali materi, ustad Aagym menyampaikan bahwa mendidik anak seharusnya membuat kita semakin dekat dengan penciptanya. Sederhana namun langsung membangkitkan kesadaran kita, bahwa mendidik anak adalah perihal perbaikan takwa.Tak sampai disitu, beliau melanjutkan materi dengan kalimat-kalimat nasehat seperti berikut ini.

"Mudah bagi Allah untuk membuat anak kita Sholeh, Allah Yang Maha Memiliki hati. Tapi Allah ingin melihat bagaimana kita menjalankan tugas sebagai orang tua. Apakah amanah atau tidak."

"Mengurus anak itu adalah amal shaleh. Tidak perlu kita targetkan anak menjadi investasi masa depan. Kalau sudah besar bisa jadi ini dan itu, itu bonus. Tugas kita hanya menjadi orang tua yang amanah, hasilnya serahkan kepada Allah. Yang terpenting kita menjalankan apa yang Allah perintahkan. Yaitu mendidik anak dengan amanah, dan ini adalah amal shaleh."

"Janganlah kita suka menggunakan kata-kata yang kasar kepada anak. Karena sejatinya diri kita adalah tauladan bagi mereka. Ajarkan mereka kasih sayang. Boleh tegas, asal dalam konteks yang benar. Bukan emosional, suka marah dan selalu mengeluh."

"Terkadang kita mengharapkan anak menjadi Sholeh dan sholeha tetapi diri kita masih jauh dari itu. Anak menjadikan diri kita tauladan terbaik bagi dirinya. Jadi, apapun yang kita inginkan ada anak-anak kita, adakan itu terlebih dahulu pada diri kita sendiri."

"Terakhir, marilah kita saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran. Hanya sabar yang dapat menolong diri kita. Anak belum patuh, doakan. Jangan pernah berhenti dalam berdoa. Karena anak adalah milik Allah. Kita hanya dititipkan amanah untuk mendidiknya. Jangan malah lebih sering marah dari pada sering berdoa."

Inilah beberapa nasehat ustad Aagym yang dapat dituliskan kembali di tulisan kali ini, meski masih banyak kalimat nasehat lain. Semoga ini bisa kembali membuat kita tersadar bahwa mendidik anak adalah amanah berharga yang Allah berikan kepada kita. Serta menjadikan kita semakin bersemangat untuk belajar lebih banyak.