Setelah engkau dan dia dinyatakan sah secara agama dan negara sebagai sepasang kekasih yang berhak bahagia. Kini saatnya memulai langkah berdua. Menjadikan nyata semua yang sudah dicita-citakan sebelumnya.

Berlari tak sembarang berlari. Tentu sebelumnya kita sudah harus mahir dulu bagaimana caranya untuk berjalan. Berjalan tak juga sembarang berjalan. Kita harus sudah bisa pula berdiri dengan tegap menopang badan.

Setelah menikah banyak hal tak biasa yang akan menjadi sebuah rutinitas baru untuk dijalankan. Peran sebagai suami dan istri siapapun ingin tampil memberikan pelayanan terbaiknya. Namun, karena diri yang masih canggung, belum mengenali seratus persen pasangan yang sudah sah berada di depan mata. Mungkin akan ada banyak tanda tanya demi mempersiapkan apa yang dia suka.

Tanda tanya ke tanda tanya berikutnya akan semakin akut jika tak kunjung mendapat tempat untuk menyandarkan jawabannya. Oleh karena itu tak apa layangkan lah pertanyaan kepadanya. Mulailah berbicara tentang "kita".

Bait demi bait kalimat yang kalian bicarakan. Upayakan lah semuanya untuk sedapat mungkin mencerminkan diri yang apa adanya. Kejujuran adalah tiang dari rumah tangga yang tahan lama. Untuk apa lagi bersandiwara? Engkau dan dia akan hidup di bawah atap yang sama dalam waktu yang sangat lama. Bukankah akan sangat menyiksa jika ada hal yang masih di sembunyikan dari si dia? Percayalah, melepas semuanya dengan kejujuran akan menciptakan lebih luas ruang untuk bernafas.

Jika sudah demikian, maka leluasa langkah berdua untuk mengenal lebih dalam diri masing-masing. Semakin jelas apa yang dia suka dan apa yang harus aku berikan untuknya. Semua ini adalah pendahulu yang teramat penting untuk dipastikan terjalankan bagi pasagan yang baru saja menikah. Agar nantinya agenda untuk sengaja jatuh cinta kepadanya bisa berbunga-bunga sepanjang harinya.