Resti Saputri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Budayakan 5S

Budayakan 5S

Sudah Sembilan tahun saya menjadi guru di SMP Negeri 7 Padang. Kalau boleh jujur, tentu saja ada banyak suka duka yang saya rasakan. Mulai dari cerita lucu, sedih, bahkan yang bikin jengkel pasti banyak sekali jumlahnya. Baik dalam berinteraksi dengan sesama guru, maupun dengan siswa.

Sebagai seorang guru, saya tidak hanya bertugas mengajar siswa dikelas. Melainkan juga ada tugas non teaching, seperti piket di gerbang sekolah. Setiap harinya, secara bergantian guru piket akan berjaga di gerbang depan. Menanti kedatangan siswa. Ada 5S yang harus dibiasakan, yaitu senyum, sapa, salam, sopan dan santun. Kami sebagai guru membiasakan program ini kepada siswa. Namun ada kalanya, saat siswa datang terlambat, bukannya ekspresi menyesal yang ditampilkan. Namun anehnya, datar dan cuek saja seperti tidak terjadi apa  - apa. Bahkan, orang tua yang mengantarkan pun hanya memandang anaknya dari jauh hingga tak tampak lagi. Seolah memastikan anaknya tidak dimarahi guru karena datang terlambat. Tanpa ada rasa bersalah sedikitpun kepada guru.

Sebagai orang tua, seharusnya kita dapat memberi contoh yang baik kepada anak. Seperti turut membiasakan senyum, sapa, salam, sopan dan santun kepada orang yang kita temui. Jika orang tua tidak lagi memiliki rasa segan kepada guru, bagaimana anak akan segan dan menghargai guru? Tentu orang tua yang terlebih dahulu harus mencontohkan kepada anak. Untuk itu , saya melakukan tindakan persuasif. Misalnya, saya yang berbesar hati menemui orang tua yang hanya berdiri di ujung jalan. Menyampaikan dengan santun, agar orang tua dapat mendampingi anaknya menemui guru jika datang terlambat.

Saya bersyukur dalam Sembilan tahun ini, sudah ada pencapaian dari siswa dalam menerapkan 5S, senyum, sapa, salam, sopan dan santun. Baik dalam berinteraksi dengan sesama siswa, maupun dengan guru. Saya amat bersyukur perlahan – lahan karakter siswa semakin membaik.

Dengan segala hambatan dan tantangan yang ada, jangan membuat kita patah semangat. Bersama bersinergi antara guru, orang tua, dan siswa pasti dapat meningkatkan karakter siswa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post