Retno Indrarsih

Retno Indrarsih Soerono, guru di SMP Harapan baru kota Bekasi, hobi membaca dan menulis, beberapa karya telah diterbitkan dalam bentuk antologi bersama....

Selengkapnya
Navigasi Web
Menengok Pantun tagur harike11

Menengok Pantun tagur harike11

                 Elu sprit/             Gue coca cola/             Elu kejepit/             Gue sekola//                   ***    . Di atas adalah contoh “pantun” yang populer di kalangan anak sekolah di Bekasi, mereka mengatakan sebagai pantun gaul. Apa dan bagaimanakah pantun yang sebenarnya mari ikuti paparan berikut ini.    .  Pantun, salah satu bentuk sastra lisan, yang secara luas dikenal di tanah air kita. Hal itu terjadi karena ternyata pantun terdapat di berbagai daerah di Indonesia, tentu dengan nama yang berbeda-beda. Seperti bentuk sastra lainnya, isi pantun mencakup pelbagai masalah dalam kehidupan. Misalnya, nasihat, berkasih-kasihan, jenaka, sindiran, agama, dan segala jenis pengalaman manusia. Pada perkembangan selanjutnya dijumpai juga pantun tertulis.  Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minang Kabau berarti "petuntun". Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan, dalam bahasa Sunda dikenal sebagai paparikan, dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai umpasa (baca: uppasa). Di Aceh, pantun menduduki tempat penting dalam upacara ataupun pertemuan tradisional. Pantun pun di kenal di Toraja dengan sebutan “londe”, yang merupakan puisi asli masyarakat Toraja. Bahkan di Banjar, pantun merupakan bentuk sastra yang penting.    .   Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b.  Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.    ***        Cari kerikil dalam taman/           Tidak ketemu jadi melamun/ Dari kecil mengenal tatanan/  Kelak dewasa menjadi santun//                  ***                             Mari kita berpantun!         Sumber :       -Buku Praktis Bahasa Indonesia 1, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan -Wikipedia
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah dapat ilmu baru, pantun. Mantap

17 Jul
Balas

Makasih

17 Jul

Sayang spasinya tidak bisa muncul

17 Jul
Balas



search

New Post