Retno Widyaningtyas

Ibu biasa yang menginginkan kedua anaknya menjadi sosok yang luar biasa. Lahir di Yogyakarta, 3 Januari 1981. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Anak Lelaki dan Ibu Berkursi Roda

          Siang hari menyusuri jalanan di Purworejo, kota yang telah lama aku tinggalkan untuk kembali ke kota kelahiran, Yogyakarta. Kurang lebih enam tahun tinggal di Purworejo, kemudian kembali ke Yogyakarta pada awal tahun 2016. Banyak yang baru di Purworejo, alun-alun kota yang semakin tertata indah, dilengkapi area food court di sudut alun-alun. Cafe-cafe kekinian bermunculan bak jamur di musim hujan, menawarkan menu dan nuansa modern selera anak jaman now. Kota yang dijuluki kota pensiunan ini semakin ramai, jalanan semakin padat tidak seperti enam tahun yang lalu. 

    "Hei anaknya sudah besar", kata suamiku memecah konsentrasiku mengamati toko-toko baru di ruas jalan Ahmad Yani. Aku mencoba mencari tahu anak siapa yang sudah besar. Masyaallah ternyata anak seorang ibu berkursi roda, yang dari awal kami di Purworejo setiap hari melihatnya dengan memangku anaknya yang masih balita. Perempuan itu membawa anaknya menyusuri Kutoarjo dan Purworejo, mendatangi toko dan rumah warga untuk ngamen, mengharap sedekah demi memberi makan anaknya.  Pemandangan yang sangat menyentuh, terlebih melihat anaknya yang begitu ceria di pangkuan ibunya, mereka berdua terlihat selalu bercanda, meskipun berada dalam situasi yang pasti tidak mereka inginkan. Saat ini anaknya berumur sekitar 12 tahun, awal pertama melihat mereka 9 tahun yang lalu, saat anaknya masih balita dan selalu dalam pangkuan ibunya.

         Sepasang ibu dan anak laki-laki itu begitu menarik perhatian kami, meskipun tidak mengenal secara pribadi, tapi kami ikut merasa bangga melihat anaknya tumbuh menjadi anak yang berbakti pada ibunya. Dahulu ibunya selalu memangku si anak, kini anak itu sudah bisa berjalan dan mendorong kursi roda ibunya. Dahulu ibunya yang ngamen mencari nafkah, kini anaknya yang ngamen menggantikan ibunya. Seorang anak tidak bisa memilih dari rahim siapa dilahirkan,  begitu juga dengan anak itu. Tak sanggup membayangkan hari-harinya dilalui dengan sangat berat, anak seusianya hidup di jalanan, bersama seorang ibu yang berkebutuhan khusus, mencari rejeki dari uluran sedekah orang-orang yang mereka temui. Hanya doa yang bisa kami langitkan untuk masa depan yang lebih baik bagi anak yang berjiwa besar itu. Sungguh kamu luar biasa nak. Kau adalah pembawa bahagia bagi ibumu. Perempuan yang melahirkanmu itu tangguh menjalani kehidupan yang berat berkat kehadiranmu. Semoga kelak kehidupanmu lebih baik dari masa kecilmu dan mampu membahagiakan ibumu lebih dari saat ini. Ya Allah perkenankanlah doa kami.

 

 

Yogyakarta, 10 Januari 2022

Day 7

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post