Nyonya Pemetik Strawberry
Putri kecilku hobi mendongeng dengan cerita karangan sendiri, tak jarang pula dongengnya diaplikasikan melalui gambar, mulut mungilnya memaparkan cerita, sementara tangannya membuat coretan di atas kertas. Beberapa hari belakangan saya amati dia tidak lagi melakukan aksi mendongeng dan saya tanyakan pada si kecil :
”Sayang, kok sekarang tidak pernah bercerita lagi? Bunda kangen pengen dengar ni.", kataku
"Aku tu takut salah karena aku tidak apal ceritanya.”, jawabnya
"Lho biasanya kan cerita karangan sendiri.”, kataku
"Gini lho bun, bu guru bilang kalau cerita itu harus benar, tidak boleh ngarang sendiri.", jawabnya dengan polos.
Waduuuh ternyata...oke mungkin maksud bu guru tidak boleh ngarang untuk cerita yang merujuk pada sejarah dan sejenisnya. Segera saya beri pengertian padanya, karena saya tidak ingin imajinasinya tersekat aturan-aturan, terlebih lagi yang berbau larangan.
Akhirnya malam itu saya mendapatkan dongeng sebelum tidur dari mulut mungilnya, kali ini dia beri judul ”Nyonya Pemetik Strawberry”.
Terima kasih putri kecilku, bunda bangga memiliki putri sepertimu :) Saat ini delapan tahun sejak malam itu, kau semakin membuat kami bangga.
Yogyakarta, 14 Januari 2022
Day 10
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Pembelajaran bagi kita agar berhati-hati berucap pada anak kecil yang polos. Keren ulasannya bu. Salam literasi
Terimakasih Bu Musdawati. Salam literasi
Keren ibu ulasannya. Salam literasi.
Terimakasih pak. Salam literasi