Lengkung Pelangi Menyusur ke Timur
Penghujung tahun serba ganda yang mengganjilkan raga
Angin berembus kencang dari bukit berkelok menyusuri gemetar jiwa
Diikuti oleh tetesan hujan yang kian menyerbu tanpa menyeru
Membasahi luka-luka yang mengering dua putaran purnama
Di perempatan kecil itu, tak ada muara, tak ada kesejukan melainkan mentari membakar kenangan sebelum dihujani oleh riuhnya sunyi serba gigil
Tetesan air mata langit membasahi diri menuju timur menjemput senja
Ada keindahan seberkas cahaya di sana, ku susuri jejaknya namun tak terengkuh sukma
Bersinar di puja-puji oleh insan yang menatapnya sembari tersenyum penuh ketulusan
Ada sebersit harapan muncul setelah ribut riuh badai berlalu mengoyak atma
Ada pelangi bersinar di dasar lubuk jiwa
Menyibak gulita tanpa seberkas cahaya, bersama genggaman di telapak jiwa penuh asa.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar