Mata Terpejam (Tantangan hari ke-196 TantanganGurusiana)
Satu purnama tanpa berkirim pesan kepada istana
Menahan segala rasa menjelma deraian air mata
Dalam mimpiku engkau menjelma raja arif berkuasa
Melirikku hanya dengan hentakkan kata-kata
Hentakkan kata-kata dalam beribu aksara
Menyesakkan dada walau bibir ingin berhenti meronta
Adakah kau tau seribu rasa menyaksikan sesak di dada?
Dalam mimpiku engkau menyapu segala pandang
Mengucapkan kata-kata menusuk sukma
Kemudian kata-kata dan hanya kata-kata tanpa rasa
Pada suatu kata diri tak mampu menahan kesakitan jiwa raga
Terpejamlah sepasang mata yang selalu terpantul pelangi dari kedua retina
Terpejamlah dan hanya gelap terasa dekat dengan atma
Dalam telingaku mengalir kesakitan lubuk hatimu menanti sang ratu di istana.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar