Secangkir Susu Coklat (Tantangan hari ke-191 TantanganGurusiana)
Secangkir minuman itu tampak mengepul
Berada di atas meja kayu tua
Juga pernah berada di atas lempengan besi
Pada kereta yang berjalan menuju barat begitu cepat
Dalam gelas bening nampak berkaca-kaca
Menanti peminumnya hingga waktu berdenting
Sang pengaduk ternyata melupakan sebuah fakta
Bahwasanya tuannya sudah pergi lebih dari seribu hari cahaya
Tuannya pergi meninggalkan hiruk pikuk kota kembang
Meninggalkan hawa dingin serta keadaan maha pelik
Meninggalkan sosok gadis perempuan di pinggir kota
Yang setiap malam menangis penuh sedu sedan
Secangkir minuman itu tak pernah mengembun
Ia menanti dengan penerimaan maha ikhlas
Bahwa tuannya tlah berjuang menahan lapar juga dahaga
Serta meninggalkan semerbak wewangian halus nan lembut
Tanpa ada ucapan selamat tinggal Tuan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang keren Bund. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Terima kasih bu