'Belenggu Rindu'
Tantangan Menulis Gurusiana H ke - 16
Aku berulang kali dibelenggu kata itu..
Kata tentang rindu..
Yang selalu singgah dan merayu-rayu kalbu..
Tingginya mengalahi rerumputan hijau di halaman sekolahku..
Pekatnya melebihi tebalnya debu di jendela yang lama tak bercumbu dengan sentuhan tangan lembut pegawai sekolah berwajah ayu..
Suasana sepi tak berpenghuni..
Ku tatap dengan hati yang merindu..
Terbayang kaki-kaki bersepatu berlarian minta bersalaman.. Menciumi tangan-tangan pak guru dan bu guru dengan penuh cinta..
Tak peduli ingus juga cemburu menempel di tangan-tangan si pemilik kerja mulia..
Berhamburan sambil begelut nakal menuju lapangan hijau..
Bel bunyi.. Bel bunyi..
Ayo baris.. Baris..
Gembira suara bersorak sorai..
Riuh bersahutan dengan suara microphone yang lantang..
Dengan cekatan wajah-wajah penuh semangat..
Berseragam merah putih berbaris rapi siap menyambut masa depan..
Mematuhi arahan meski tetap ada yang usil main colek-colekan..
Suara teguran sang guru selalu di balas tawa riang..
Sekarang..
Suasana yang dirindukan itu cuti lama dari kebiasaan..
Merantau dikukung masa yang tak pernah harap untuk tiba..
Dinding-dinding kelas seolah tak berdaya..
Rindu pula mendengar suara-suara ribut yang mengusir hening..
Papan tulis putih yang berjejak tinta spidol hitam rindu minta disentuh dan dicorat coret..
Bangku-bangku kayu berwarna coklat tak mau kalah sudah minta diduduki..
Lantai keramik berwarna putih yang terpasang kokoh..
Rindu pula minta diinjak-injak..
Ah.. Kami kesepian rintihnya.. Nanti kami lapuk tak berguna.. Begitu kecemaaannya..
Duhai tamu yang tak pernah kami undang..
Nan hadir dalam bentuk ujian besar..
Kau buat kami kewalahan..
Menggeser semua kebiasaan..
Pelajaran hidup yang jauh rumit dari rumus matematika..
Mengotak-atik pikiran dan perasaan..
Mencari jawaban dengan titik peluh bercucuran..
Tuhan.. Begitu besarkah dosa dan kesalahan..
Hingga engkau datangkan tamu yang membuat dunia gempar.. Tuhan..
Biarkan tamu itu segera pulang..
Kami sudah rindu akan semua kenangan indah..
Belajar bersama, bercanda, dan bercerita panjang..
Yang membuat hari-hari tak pernah kesepian..
Ampuni kami Tuhan..
Begitu banyak pelajaran yang telah diberikan setelah tamu itu datang..
Biarkan kembali kami merasakan..
Revi Asneli
Pariaman, 10 Mei 2020
Pukul : 23.33 WIB
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap buk