FILOSOFI RINDU
Tantangan Menulis Gurusiana H ke - 11
Berbicara tentang rindu adalah sesuatu yang membuat perasaan tidak karuan. Berbagai ekspresi lahir dari rasa rindu. Ada yang mampu menahan dan mengendalikannya. Sehingga rindu tidak merusak perasaan. Ada pula yang tak tahan, sehingga berbagai upaya dilakukan. Bahkan terkadang dilampiaskan dengan cara yang tidak masuk akal. Membuat kita geleng-geleng kepala dan terheran-heran.
Sesungguhnya rasa rindu adalah salah satu bentuk tanda cinta. Bentuknya istimewa tetapi kasat mata. Namun bisa sangat terlihat dari tindak tanduk sang perasa. Terkadang ada tatapan jauh nan kosong. Seperti melihat sesuatu yang tidak terjangkau, lalu tiba-tiba mampu mengeluarkan bulir-bulir tetes air mata. Ingin berlari dan terbang menemui yang dirindu, tetapi belum bisa di lepaskan. Harus menahan sesak dada yang membuat resah dan gelisah tak henti. Ah, sungguh terlihat salah tingkah. Makan tak enak tidurpun tak nyeyak. Sebegitu parahnyakah rindu kala menyapa ?
Tetapi mungkin saja, dan teramat mungkin. Rasa rindu yang menggila mampu merusak akal dan logika. Jika rasa itu semakin besar dan diri tak mampu mengatasinya, akan mengalahkan sehatnya akal. Padahal rindu tercipta bukan untuk menyiksa sang pemiliknya. Rindu hadir untuk mengukur seberapa besar cinta itu ada. Bagaimana pentingnya kehadiran seseorang bagi seorang insan lainnya.
Rindu yang indah menghadirkan romantisme rindu yang membahagiakan. Merasakannya membuat hidup terasa begitu sempurna. Menimbulkan semangat hidup yang menggelora. Mengingatnya menjadikan insan pribadi yang tak ingin menyia-nyiakan begitu besarnya kesempatan hidup yang kita terima.
Rindu adalah sesuatu yang sangat manusiawi. Ia hadir tidak pernah permisi. Tidak hanya muncul saat diri jauh di mata dekat hati. Saat jauh dimata jauh di hati, lebih sangat menyiksa diri. Rindu tak berbalas seperti yang diingini. Sakitnya tak terperi. Terlihat tak berdarah tapi sangat melukai. Itu hanyalah rindu yang dimiliki oleh hati yang jauh dari cahaya Illahi.
Rindu sejatinya dihadirkan oleh Sang Pemilik hidup ini. Yang Dia izinkan tuk merasakan dan melepaskan kepada siapapun makhluknya dengan cara yang di redhai. Rindu yang menyelamatkan, adalah semata rindu yang meningkatkan keimanan seorang hamba pada Pencipta-Nya.
Dia hadirkan rindu pada seorang ibu atau ayah untuk anaknya agar rindu itu mampu mengikat keduanya untuk saling mencinta. Dengan cinta itu lahir ketaatan kepada-Nya. Dia hadirkan rindu pada seorang suami dan istri, agar keduanya saling merekat cinta. Yang dengan cinta itu akan memapah mereka senantiasa taat kepada Illahi Rabbi. Begitu juga pada yang lainnya. Tuhan hadirkan rindu pada banyak insan, bukan untuk mereka merasakan sakit yang menyiksa. Tetapi bagaimana dengan rindu itu, mereka bisa saling menjaga, saling memberi kebaikan dan banyak manfaat tentang semua hal yang ada di dunia. Saling memberi dan menerima tentang apa yang mereka punya, timbul rasa saling menghargai dan menghormati sesudahnya. Rindu yang mengingatkan dan menciptakan berhubungan baik tanpa adanya pelanggaran.
Jika rasa rindu itu hadir, sambut dengan hati yang penuh cinta. Singkirkan pikiran yang tak sehat. Terima dan rasakan tanpa melupakan Siapa yang sesungguhnya telah menginzinkan-Nya hadir. Jika bisa langsung diungkapkan, ungkapkan dengan cara yang seindah mungkin. Tetapi jika harus menahannya, carilah sesuatu yang bisa mengalihkannya. Jangan sampai merusak hati, agar tetap berada pada jalur yang selamat dan diri terjaga dari rasa sakit yang merugikan dan membuat sakit diri.
Bilik rindu, 5 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
rindu samakah dengan kangen bu..rindu ygng menggebu...kalau kangen yang bagaimana...
rindu samakah dengan kangen bu..rindu ygng menggebu...kalau kangen yang bagaimana...
Rindu itu adalah I Miss U
RINDU .................... kalau saudara kita di Pulau Garam Madura mengatakan "kerrong" , kalo mas Didi Kempot (alm) bilangnya "Kangen" , dan masih banyak lagi kata lain dari RINDU