'HEBATNYA MANAJEMEN MESJID JOGOKARIYAN' (Mesjid Inspiratif Dari Jogja Istimewa)
Tantangan Menulis Gurusiana H ke - 31
Ramadhan sudah pergi, kini hari nan fitri datang menyapa diri. Apakah setelah Ramadhan pergi, kita mampu merenungi secara mendalam dari arti kehadirannya selama lebih kurang tiga puluh hari. Kesempatan yang Allah beri untuk kita bisa mengisinya dengan sempurna, adakah kita berusaha semaksimal mungkin.
Jika tahu mahalnya harga sebuah kesempatan, tentu kita banyak merenung di setiap datangnya bulan ramadhan, belum tentu bertemu di tahun berikutnya, jika sama saja kualitas diri kita setelah Ramadhan dengan tahun sebelumnya, betapa sungguh amat merugi diri ini. Jika masih sibuk memikirkan dunia, untuk bermewah di hari raya, mempersiapkan segalanya tanpa pernah punya target baru dalam hal peningkatan ibadah kepada-Nya.
Meski Ramadhan telah pergi, ada pelajaran besar yang saya dapati, ketika pada suatu masa saya sempat mengunjungi sebuah mesjid yang sangat luar biasa di kota Jogja. Bulan yang istimewa di kota yang juga istimewa sungguh memberi nuansa berbeda dari kota lainnya terutama di daerah tempat tinggal saya. Ramadhan menjadi lahan menebar amal kebaikan bagi penduduknya, setiap mesjid hampir rata-rata melakukan aktivitas keagamaan yang membangkitkan suasana ramadhan sehingga begitu kental terasa. Dakwah yang diisi oleh ustad-ustad kondang idola umat di tanah air, kegiatan sahur dan buka puasa gratis, kegiatan sosial yang membantu orang-orang tidak mampu adalah hal menjadi rutin dan biasa dilakukan dilakukan di kota ini.
Mesjid Jogokariyan, salah satu mesjid yang amat tersohor di kota istimewa, tidak hanya di Jogja dan sekitarnya, namun di Indonesia umumnya, mesjid unik ini menjadi rujukan masjid-mesjid lain dari daerah-daerah yang ada di Indonesia untuk perbandingan bagaimana pengelolaan manajemen mesjid yang menjadi harapan umat.
Bayangkan saja, pada bulan Ramadhan mesjid ini melakukan kegiatan yang sangat luar biasa. Antara lain adalah menyiapkan menu sahur dan buka puasa untuk ribuan porsi, yang dikelola oleh pengurus Mesjid dan warga sekitar. Mendatangkan ustad-ustad yang luar biasa untuk pengajian dan ceramah di malam bulan Ramadhan. Melakukan bakti sosial dengan memberi bantuan kepada masyarakat tidak mampu. Kawasan sekitar mesjid Jogokariyan disulap dengan semeriah mungkin menyambut bulan ramadhan, di gerbang kawasan mesjid dihias sangat indah dengan sebuah tulisan di gerbannya “Kampung Ramadhan Jogokariyan”, sungguh sangat luar biasa.
Tidak hanya di bulan Ramadhan, mesjid ini gemanya terasa. Di hari biasapun kegiatannya sungguh membuat umat berbondong-bondong mengunjunginya. Saya sering kali kesini, apalagi jika ada Ustadz kondang tanah air datang ke masjid Jogokaryan memberikan tausyiahnya. Mulai dari Ustadz Aa Gym, Syeikh Ali Jaber, Bahtiar Nasir, Sallim Fillah, Yusuf Mansyur, Derry Sulaiman, dan lainnya sudah saya ikuti tausyiahnya secara langsung di Jogokariyan.
Manajemen masjid Jogokaryan sering menjadi contoh bagi masjid-mesjid lain di Indonesia. Banyak pengurus masjid dari berbagai daerah dari provinsi-provinsi di Indonesia, pergi study banding ingin belajar tentang mesjid ini. Mesjid Jogokaryan terkenal juga dengan masjid yang saldo kasnya nol. Bukan berarti masjid ini tidak mempunyai dana umat, tetapi masjid ini selalu menggunakan dana-dana dari donator masjid segera digunakan untuk keperluan masjid dan umat. Tidak ada dana yang disimpan begitu saja. Agar semua dana yang diberikan oleh donator langsung menjadi berkah dan mengalir pahalanya pada si pemberi.
Masjid Jogokariyan memiliki manajemen mengikuti ajaran Rasulullah SAW, memfungsikan masjid seperti zaman Rasulullah SAW. Bahwa masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah saja. Tetapi masjid juga sebagai pusat pendidikan, dakwah, informasi, musyawarah, pengadilan, tempat akad nikah, tempat perlindungan, tempat singgah para musafir, tempat tinggal ahli sunnah, tempat aktivitas sosial, tempat latihan dan mengatur strategi perang, tempat pengobatan dan lainnya.
Dan mesjid ini mewujudkan semua fungsi masjid pada zaman Rasulullah SAW tersebut. Sehingga pengurus mesjid fokus pada jemaahnya, bagaimana memakmurkan mesjid dengan banyaknya Jemaah yang beribadah di mesjid. Bagaimana umat sejahtera dengan adanya mesjid. Mesjid bukan menjadi beban bagi masyarakat. Tidak hanya fokus pda bangunan yang megah dan besar tepi sepi Jemaah. Bagi mesjid Jogokariyan takmir mesjid disini bukanlah penguasa mesjid tetapi pelayan jemaah. Sekenario mesjid tak hanya soal pembangunan, tetapi bagaimana mesjid menjadi tempat yang paling utama bagi masyarakat. Mesjid menjadi tempat shalat berjamaah bagi semua masyarakatnya.
Bagaimana masyarakat menjadikan mesjid sebagai tempat komunitas dan pusat layanan sosial. Pengurus memetakan dakwah mesjid, dengan melibatkan semua masyarakat sekitar dari anak-anak sampai orang dewasa, semua terlibat untuk bersama-sama memakmurkan mesjid. Masjid selalu rutin melakukan sensus dalam jangka waktu tertentu untuk mengetahui keadaan masyarakat sekitarnya siapa yang mampu dan siapa yang dhuafa, siapa yang sudah pergi haji dan belum, siapa yang sudah qurban atau belum, siapa yang rajin shalat atau belum, sampai siapa yang sudah baca bisa baca Al Qur’an dan siapa yang belum. Semua data lengkap ada pada pengurus mesjid. Sehingga setiap program mesjid berguna dan menyentuh seluruh jemaah.
Mereka mempunyai cara unik untuk meramaikan masjid, seperti dengan cara membuat surat undangan untuk shalat berjamaah. Ada program shalat berjamaah selama sebulan, disediakan doorprize dan hadiah. Ada jaminan bagi sendalnya yang hilang di ganti oleh pengurus masjid.
Ternyata metode ini ampuh untuk mengundang masyarakan ke mesjid, karena timbul rasa malu sesudahnya jika tidak hadir shalat berjamaah ke mesid. Keunggulan lain mesjid yang didirikan pada tahun 1966 ini adalah, banyak cara mereka untuk membuat jemaah senantiasa nyaman, senang dan rindu untuk selalu hadir. Karena saat kita senang dan nyaman pada sebuah tempat, bukankah kita selalu ingin kesana tanpa bosan.
Andai saja semua mesjid yang ada di Indonesia bisa seperti mesjid Jogokariyan alangkah damai dan makmurnya negeri ini. Setiap ada acara-acara besar, pengurus dan masyarakat disini sungguh luar biasa dalam melayani tamunya. Mulai dari kenyamanan kita beribadah, sampai pelayanan makan pun disediakan.
Pada suatu hari ada acara tabligh akbar yang dihadiri oleh ustadz kondang Bahtiar Nasir, setelah acara semua jemaah yang jumlah ratusan orang, bahkan bisa pastikan sampai ribuan. Ada yang berasal dari luar Jogja, mereka sudah bermalam di masjid demi menghadiri setiap acara besar di masjid ini. Semuanya disediakan makan gratis oleh mesjid, yang dilayani dengan sangat baik oleh masyarakat yang tentunya juga menjadi jemaah tetap. Mereka bahu membahu melayani semua jemaah tanpa ada yang terlewat dan tidak kebagian satupun jua. Setiap ada tabligh akbar jemaah melimpah keluar mesjid, bahkan jalan sekitar masjid penuh dengan jemaah. Seolah sudah menjadi kontrak sosial antara mesjid dengan masyarakat.
Setiap acara besar, rata-rata ada yang usaha sekitar jalan mesjid tutup sementara. Kecuali beberapa tetap di bukan untuk melayani dan menjadi kesempatan jemaah untuk juga menghidupkan ekonomi masyarakat sekitar mesjid. Yang hebatnya lagi semua yang tinggal di sekitaran mesjid memiliki usaha yang secara otomatis berkaitan dengan jemaah, dan mereka mengusahakan usaha yang berbeda tiapnya. Sehingga geliat ekonominya hidup dan luar biasa sekali. Semua bisnis adalah usaha yang Islami. Ada yang menjual buku dan pakaian islami, obat-obatan herbal islami, jenis makanan halal yag berbeda menu setiap warung makannya.
Bagi remaja mesjid adalah tempat kegiatan mereka yang sangat menyenangkan. Bahkan yang sekolah, menjadikan mesjid ini temat mereka berkumpul bersama untuk saling belajar bersama. Ada wi fi gratis yang sengaja di pasang oleh pengurus masjid. Agar mesjid bisa memfasilitasi kebutuhan jemaah nan muda. Tentu dengan pengelolaan dan pengawasan yang sangat baik. Para muda juga selalu dilibatkan dalam acara-acara besar mesjid. Tidak ada donator yang akan berfikir ulang untuk mendonasikan sebahagian rezekinya ke mesjid ini. Tak diragukan lagi maka setiap waktu donator selalu bertambah-tambah dengan donasi yang sangat luar biasa. Sehingga apapun kegiatan di masjid ini,tak ada yang mustahil untuk dilakukan. Sungguh berkah Allah SWT tercurah pada semua pengurus, donator, masyarakat sehingga masjid ini selalu ramai dan makmur.
Bahkan yang terbaru ada kisah seorang tukang becak, yang menjadikan masjid Jokoriyan menjadi tempatnya beristirahat saat lelah bekerja. Dia bisa menumpang mandi di toilet masjid, saat badan kotornya hendak shalat dan terlalu jauh untuk pulang. Tidak ada pengurus masjid yang melarang dia untuk melakukan aktivitas demikian. Berbeda dengan masjid-mesjid yang lain katanya, terkadang masjid ditutup dan tidak boleh menumpang melakukan aktivitas seperti yang dilakukannya di masjid Jogokariyan.
Akhirnya dalam hatinya suatu saat ia berniat jika memperoleh rezeki akan menyumbangkannya untuk masjid Jogokaryan. Dan Allah Maha Baik, saat ia memperoleh bantuan dalam bentuk sejumlah uang, langsung ia berikan kepada pengurus masjid Jogokryan. Pengurus mesjidpun sangat terharu, padahal ia sangat membutuhkan uang tersebut. Namun karena kebahagiaannya dan rasa syukurnya terhadap kemurahan dan kemudahan yang ia dapatkan dari masjid. Ia dengan senang hati memberikannya. Begitulah luar biasanya fungsi masjid, ia harus hadir memberi banyak manfaat bagi umat. Dengan hal tersebut, para jemaah menjadi semakin cinta kepada masjid, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk memakmurkannya.
Revi Asneli
Jogokaryan dalam kenangan.
Pariaman, 25 Mei 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
jogokarian yang hebat dapat untuk di tiru, masyarakatnyapun SDMnya juga bagus-bagus
Iya bu, semoga menginspirasi tuk mesjid2 lainnya.. Trimakasih sudah mengunjungi blog gurusiana saya bu.. Salam sehat dan sukses selalu.. Aamiin
Keren, Bu. Menginspirasi sekali
Alhamdulillah.. Terima kasih pak Suhargo.. Semoga sehat dan sukses selalu pak..
Mantap bun, Mohon maaf lahir dan batin
Alhamdulillah.. Semoga bermanfaat bu Shanty.. Sama2 bu, saya mohon maaf lahir batin juga.. Selamat lebaraaan bu
Alhamdulilah, semoga menyusul Masjid-masjid lainnya.
Aamiin semoga ya pak Purcahyono... Terima kasih atas komentarnya.. Salam kenal.. Semoga sehat dan sukses selalu...