'Saat Tanah Rencong Membangunkan Rinduku'
Tantangan Menulis Gurusiana H ke - 28
/1/
Sekelompok pemuda sholeh itu
Membangunkan kerinduanku
Akan Tanah Rencong dengan berjuta kenangan penuh haru
Bumi kaya di ujung pulau Sumatera tanah kelahiran sahabatku
/2/
Gema himbauan sahur terdengar merdu di telinga
Saling bersahutan di corong rumah suci Sang Pencipta
Paduan suara nan indah bernada gembira
Syairnya begitu hidup dan menggema
/3/
Ekspresi kebahagiaan tanda patuh pada perintah Tuhan
Mengalir dalam bulir-bulir ukhuwah dan persaudaraan
Dengan penuh kesadaran
Bersama saling mengingatkan
Akan berkahnya sahur bulan Ramadhan
/4/
Dengan lirik sederhana penuh makna
Yang begitu terasa hangatnya
Khas bahasa Tanah Rencong dengan sejuta pesona
Yang membuat merinding bulu roma
/5/
Hai ibu bapak (ibu bapak ibu bapak)
Hai kajeut beudoh
Hai ibu bapak (ibu bapak ibu bapak)
Hai kejeut beudoh
Watee ka sawoe
Watee ka sawoe
/6/
Hai ibu bapak yang manteng teungeut
Hai kajeut beudoh watee ka sawoe
Hai ibu bapak yang manteng manteng teungeut
Hai kajeut beudoh watee sawoe
/7/
Ta peu seum bu, peu seum kuah
Ngat jeut tapajoeh ngoen keluarga
Ta peu seum bu, peu seum kuah
Ngat jeut tapajoeh ngoen keluarga
/8/
Hayatilah setiap untaian katanya
Sederhana namun membangunkan jiwa
Membuat air mata bergulir tiba-tiba
Serasa ikut hadir bersama mengeluarkan suara
/9/
Hai ibu bapak, hai sudah bisa bangun
Waktunya sahur, waktunya sahur
Hai ibu bapak, yang masih terkantuk
Hai sudah bisa bangun,waktunya sahur
Panaskan nasi, panaskan kuah
Agar bisa makan bersama dengan keluarga
/10/
Bukankah syairnya menyentuh sukma
Sungguh nusantara yang amat kaya
Dengan beragam adat budayanya
Terbingkai dalam kokohnya ketaatan para hamba
Di kota Serambi Mekah negeri istimewa
/11/
Seketika rinduku juga melayang
Pada negeri teramat subur tanahnya
Aman dan damai negerinya
Gayo Lues kota kelahiran sahabat perjuangan di tanah Jogja
Si wanita tangguh dan cerdas bernama Saimah Ridha
Ceritanya mengenalkanku tentang kopi terbaik yang Aceh punya
/12/
Aku juga tak akan melupakan yang lainnya
Senior dengan hati pemurah dari tanah kelahiran yang sama
Bapak Bahtiar juga Ibu Nana guru penuh talenta
Mengajarkanku filosofi negeri Tanah Rencong
Dalam berbagai kisah inspiratif cerita rakyatnya
/13/
Aceh...
Negeri yang dipenuhi mesjid-mesjid nan indah
Laksana mesjid di tanah suci berasal para Nabi
Keindahannya menyejukkan pandangan
Kehidupan dengan aturan syariat yang menyelamatkan iman
Negeri lahirnya para pahlawan perjuangan
Yang berjuang lepas dari belenggu penjajahan
/14/
Aceh...
Negeri nan tangguh
Tak jatuh, meski bencana besar telah meluluhlantakkannya
Gelombang tsunami dahsyat datang memporakporanda
Melayang ribuan nyawa
Kehilangan sanak saudara
Mereka bangkit dengan semangat membara
Membangun dan menata kembali kota
/15/
Aceh...
Kakiku telah pernah menginjak tanahmu
Tak cukup mengenalmu hanya sesaat saja
Seru lagi aku kembali
Melepas rindu yang telah membangunkanku
Engkau yang dianugerahi Tuhan alam yang kaya
Tanah terbentang luas tiada terkira
/16/
Negerimu sungguh teramat luasnya
Kecintaanmu pada ibu pertiwi telah teruji lama
Engkau yang teramat setia
Layak diperlakukan dengan istimewa
Pengorbananmu kepada tanah air Indonesia
Menjadi sejarah emas sepanjang masa
Esok lahir pemimpin-pemimpin hebat
Yang akan mengguncang dunia
Dari generasi muda cerdas berakhlak mulia
Dari Tanah Rencong kebanggan bangsa
Revi Asneli
Pariaman. 22 Mei ini 2020
Pukul 01.35
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Menggugah hati bikin merinding....
Suatu saat, semoga saya bisa sampai ke tanah rencong, aamiin