R.Gantyo Suhartono

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

TRANSFORMASI KEPEMIMPINAN ERA INDONESIA BARU

TRANSFORMASI KEPEMIMPINAN ERA INDONESIA BARU

Oleh

Raden Gantyo Suhartono, M.Pd

Pemilihan umum telah dianggap menjadi ukuran demokrasi karena rakyat dapat berpartisipasi menentukan sikapnya terhadap pemerintahan dan negaranya. Pemilihan umum adalah suatu hal yang penting dalam kehidupan kenegaraan. Pemilu adalah pengejewantahan sistem demokrasi, melalui pemilihan umum rakyat memilih wakilnya untuk duduk dalam parlemen, dan dalam struktur pemerintahan

Meski masih menyisakan berbagai masalah, namun kita patut bersukur karena proses pemilihan presidan dan wakil presiden telah dapat dilalu dengan suasana yang tetap aman dan kondusif, bahkan Komisi Pemilihan umum telah menetapkan salah satu pasangan capres dan cawpres sebagai pemenangnya.

Terlepas siapa yang terpilih sebagai pemimpin, maka beban tugas kenegaraan sudah menanti. Tugas pemimpin adalah mendesain masa depan, menyusun perencanaan pembangunan nasional, menuju kemakmuran, kebahagian rakyat serta kejayaan dan kedigdayaan bangsa dan Negara.

Banyak yang berpendapat bahwa bangsa Indonesia saat ini sedang dilanda krisis kepemimpinan, hal ini tampak dari banyaknya pemimpin yang masih belum melaksanakan cita-cita nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Krisis kepemiminan berkelanjutan dengan diabaikannya janji-janji kampanye dari segenap pemimpin yang ada terutama menyangkut penegakan hukum, pemberantasan korupsi, pemberantasan kemiskinan dan pengangguran, yang kemudian hal tersebut hanya menjadi slogan saja,

Untuk dapat mengembalikan bangsa dan Negara Indonesia dari krisis tersebut maka diperlukan seorang pemimpin yang komitmen manjaga persatuan dan kesatuan bangsa sesuai dengan cita-cita kemerdekaan, dan memahami tujuan kemerdekaan Indonesia berdasarkan 2 doktrin yaitu ke-BhinekaTunggalIka-an dan kerakyatan atau kedaulatan rakyat.

Pemimpin harus dapat memahami bahwa “pernyataan kemerdekaan” adalah pernyataan kemandirian, sehingga harus dapat mengobarkan semangat juang dan semangat membangun. Juga merupakan pernyataan Budaya, bangsa yang merdeka harus dapat setara dengan bangsa-bangsa lain, artinya terbebas dari rasa ketergantungan.

Mengingat Indonesia adalah Negara Hukum, maka pemimpin Indonesia harus dapat menjunjung tinggi hukum teresbut. Penegakan hukum harus tetap dikobarkan dalam dada seorang pemimpin. Pengambilan keputusan yang tepat dan cepat merupakan titik sentral dari sebuah lembaga. Pemimpin di Indonesia dalam pemerintahannya haruslah melaksanakan good-govermence, di dalam mewujudkan cita-cita nasional.

Pemimpin sangat perlu memahami kepemimpinan Hasta Brata : matahari, bulan, bintang, air, udara, laut, bumi dan api.

Matahari, sifat pemimpin haruslah dapat meberikan transparansi,energy hidup,memberdayakan atau memberikan pemberdayaan, penggerak dan membentuk sinergi. Bulan, sifat pemimpin harus dapat membentuk harmoni, membentuk kerukunan, kerjasama, memberikan ketentraman dan kenyamanan.

Bintang, seorang pemimpin harus dapat secara tegas memberikan arah. Udara seorang pemimpin harus dapat dirasakan keberadaanya dimana-mana. Air, seorang pemimpin harus dapat menjadi ukuran kestabilan, keadilan. Samudra, seorang pemimpim harus tangguh tidak surut bila ditimba dan tidak meluap bila diguyur.. Bumi, pemimpin harus bisa mengabdi dan memberikan semangat hidup, sedangkan api pemimpin harus tegas dalam mengambil keputusan dan bertindak.

Butir-butir hasta brata haruslah dapat dipangku dan di jiwai oleh seorang pemimpin, sebelum mengemban kepemimpinan, sebagaimana yang di sampaikan oleh tokoh pendidikan taman siswa, Ki Hadjar Dewantoro “ing ngarso sung tuladho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”

Kepemimpinan unggul dapat merupakan suatu pemberian atau suatu pembawaan. Kepemimpinan bisa terbentuk karena olah diri, membentuk menjadi ahli dan bermutu dalam kepemimpinan, menjadi fungsional, sekaligus professional dan matang ( bijak ) berkat kesadaran melatih diri.

Semoga dengan terpilihnya salah satu pasangan presiden dan wakil presiden RI periode 2019 – 2024 akan mebawa transformasi kepemimpinan Indonesia baru yang benar-benar mengerti dan paham tentang bangsa dan Negara Indonesia ini, sehingga akan membawa kejayaan dan kedigdayaan bangsa dan Negara Indonesia bersama dengan Negara-negara lain.

*) guru SMP N 1 Jetis Bantul

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Ulasan yang begitu berat nih, semoga siapa pun nanti pemimpin terpilih mampu mengemban amanah yang diembannya ya Pak...semangat mbangun bangsa...sehat dan sukses slalu Pak Gant...

15 Dec
Balas

Hehehe begitu aamiin... salam literasi terima kasih..

15 Dec

Setiap orang ingin jadi pemimpin, tapi tidak semua orang dapat memimpin, konon lagi pemimpin yang diidamkan. Padahal jelas hadis nabi ungkapkan setiap kita adalah pemimpin yang harus mampu mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Berat menjadi pemimpin yang amanah. Biasanya para calon, hanya pada saat ingin dipilih terlihat begitu dekat dengan rakyat, terlihat religius, terlihat ramah, janjinya muluk. Namun setelah menjadi pemimpin, semua terlupakan, seakan hilang dan lenyap begitu saja semua janji yang terucap. Sukses selalu dan barakallah

15 Dec
Balas



search

New Post