Ria misni

Nama : Riamsini, S. Pd Ind Jabaatan : Guru SMPN 1 Bukit Batu Kabupaten Bengkalis Alamat : Jl. bambu Kuning No. 166 Kelurahan Sungai Pakning ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pak Kumis

Setiap hari pak kumis selalu mennghampiriku.Semula aku takut dan berlari masuk rumah, lalu mengunci pintu .Aku lalu mengintai di balik gorden jendela.Setelah ia pergi aku baru berani duduk di teras rumah.

Aku begegas melangkahkan kakiku di jalan setapak menuju kampungku.Desaku memang jauh dari kota. Pekam atau hari pasar hanya satu kali seminggu.Tak heran kalau penduduk berbondong-bondong berbelanja keperluan sehari-hari setiap sabtu.

Begitu juga, aku berbekal uang dari penjualan singkong dan sayur mayur aku pergi ke pasar membeli beras, telur, minyak goreng, mi isntan .Dengan langkah teseok-seok aku membawa barang belanjaan. Pak Kumis mendatangiku,seperti biasanya akupun menyelip di tengah ke ramaian untuk menghindarinya.

Akubtak tshu mengapa sejak kecil aku dangat takut melihatnya. Kumisnya tebal, matanya kecil sebelah dan bibirnya sumbing, hingga giginya dua tongos ke depan.pikiranku ia padti orang jahat.

Kini aku sudah tumbuh dewasa, teman-temanku sudah banyak yang menikah .Dan pak Kumis selalu berupaya melihatku, karena aku takut melihatnya. Ia Kadang-kadsng mengamati dari kejauhan.

Kuamati di seputar tempat belanja. Psk Kumis sudah tidak ada akupun pulang melewati jalan setapak yang penuh onak dan duri.Tak kusadari seeokr ular piton bergerak cepat mengejar dan ingin mematuk kakiku. Tiba-tiba.. Sreet..keoala ular melayang ke depanku Aku menjerit histeris bsrang belanjasnku berserakkan di sepanjang jalan, aku berlari sekencang-kencangnya.

Ibu kaget melihat menangus dan memeluknya. Kuceritakan tentang pak Kumis dan ular yang hampir saja menggigit ku. Tapi yelah diselamatkan oleh pak Kumis. Setelah aku tenang ketukkan di pintu rumah membuatku lari ke kamar dan mengintip dari. Lubang kunci. Kulihat pak Kumis berbincang dengan ibu dan membawa barang belanjaanku yang tercecer.

Ibu memanggilku ke kamar, dan memaksaku menemui pak Kumis.Aku mengikuti langkah ibu dengan tekut-takut. Ternyaya pak Kumis ada sepupu ibu, yang fimintai ibu mengawasi dan menjagaku daat ibu bekerja atau bila aku pergi ke pasar. Akupun sadar dan meminta maaf, kiranya hati pak Kumis tak seburuk rupanya.Ia menjalankan amanah ibuku dengan baik dan bertanggung jawab.

#Menulus itu sedekah

Hari ke-1

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap bunda ria lanjut

29 Sep
Balas

Makasih bunda Ayang,ini baru nulis fi gurusiana, tapi ug otemium tak bisa masuk kenapa ya,bunda Ayang?

29 Sep
Balas

Makasih bunda Ayang,ini baru nulis fi gurusiana, tapi ug otemium tak bisa masuk kenapa ya,bunda Ayang?

29 Sep
Balas

Makasih bunda Ayang,ini baru nulis fi gurusiana, tapi ug otemium tak bisa masuk kenapa ya,bunda Ayang?

29 Sep
Balas

Semangat berkarya ibu.

08 Oct
Balas



search

New Post