Tak Kusangka
Pria pemulung itu selalu menyapaku,dengan senyum yang bagikU sungguh simpatik. "Ada barang buruk, Neng? "sapanya simpatik. Aku mengangguk lalu mengeluarkan barang-barang yang tak terpakai dan menyerahkan secara gratis. Pemulung itu berulang-ulang mengucapkan terimakasih dengan senyum ceria.
Sore kutunggu pemulung itu, aku tak tahu perasaan apa yang melandanya, yang jelas aku gelisah bila tak jumpa dengan pemulung itu. Apakah aku sudah jatuh cinta padanya?Pemulung itu walau pengumpul barang bekas namun wajahnya nampak bersih dan terawat. Ibu mencegahku berhubungan dengan mas Dito. Menurut ibu aku tidak punya masa depan menikah dengan seorang pemulung
Hari ini gayung telah bersambut ,aku menerima lamaran mas Dito sebagai Imamku. Aku tak peduli walau dia hanya pemulung tapi dia lelaki pekerja keras dan bertanggung jawab.Setelah menikah Mas Dito memboyongku ke rumahnya. Mulutku tenganga membentuk lorong panjang. Rumah mas Dito besar dan mewah, beberapa mobil berjejer di garasi rumah.
Tantangan menulis 90 hari
#tantangan gurusiana
Hari ke-89
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Kisah nyata bunda?
Wow.kejutan ..ya ternya dito orang kaya yang menyamar, mungkin mau cari istri yan tidak matre, keren abis bu ceritsnya.salam sukses selalu
Makasih bunda Sri..
semoga langgeng ya