Rian Ananta,S.TP,MP

Teruslah bergerak maju walau seberat apapun langkahmu.Jika tidak bisa terbang berlarilah, bila tak mampu berjalanlah, masih tak berubah merangkaklah... hingga s...

Selengkapnya
Navigasi Web
Cinta Ungu11(tamat)
Cinta Ungu (11)

Cinta Ungu11(tamat)

Di dalam hatinya Aini tak bisa melupakan begitu saja, DimasHanggara. Masih tersemat rindu dan sayang entah sampai kapan musnahnya. Apalagi ketika bersanding di pelaminan ini, Aini sempat menangkap sosok mata yang penuh luka mendalam menatapnya. Di ujung sekali. Dekat pagar Ayu. Ada beribu rasa yang ingin terucap, tapi hanya bisa di simpan di dalam dada.Apa daya kasih tak sampai, hari pernikahan Aini adalah hari taaruf Ainun dan calon suaminya. Belajar melupakan kasih yang sempat membara dan meraup asa. Namun semua sirna karena takdir Yang Maha Kuasa, membuat rasa itu tak pernah berada dalam satu titik temu. Bekorban hati demi menjaga hati orang tua yang tak sengaja…

Menerima pasangan masing-masing dengan segala kerelaan .Ujian cinta pengabdian kepada orang tua, Mana yang lebih kau cintai cinta yang kamu cari sendiri atau cinta yang dipilihkan orang tua dengan segala kemuliaannya. Menerima dengan ikhlas apa yang sudah di gariskan Tuhannya. Kalau Ia berkehendak tak ada satu kekuatanpun bisa mengalahkan-Nya.

Susah payah Aini menata hati, Senyuman yang berisi tangisan. Air mata luruh ke dalam. Namun itulah hidup yang penuh perjuangan. Mengikhlaskannya untuk menjadi suami adiknya dan menerima mantan siswa menjadi suaminya. Tatapan mereka berdua sama-sama punya makna, suatu tekad untuk menata hati ,..meluruskan cinta kepada yang berhak menerimanya. Hanya ketika orang tua hidup kita bisa mengabdi ,..membahagiakannya, Mereka berdua hanya punya 1 kunci syorga yang masih ada dan memanfaatkannya. Semoga pengorbanan ini menjadi berkah di kemudian hari. Saat ini cinta lama harus dikubur berganti dengan cinta suci anugrah Ilahi. Inilah jawaban atas Istikharah yang sama -sama mereka lakukan. Allah telah memilihkan yang terbaik, bersangka baiklah kepada keputusan-Nya. Karena Ia lah yang tahu apa yang terbaik .

Kini mereka berdua sama-sama menunduk , Tak ada lagi dendam karena keadaan. Kerelaan adalah pilihan terbaik untuk menikmati waktu hari ini dan masa depan.

Cinta yang Ungu telah berguguran berganti dengan cinta suci yang kuncupnya mulai bermekaran. Rengkuhan sayang dari suaminya mengejutkan Aini dengan keadaan. “Kenapa melamun di hari bahagia kita, sambutlah tamu dengan senyum.” Kata suaminya. Dipandanginya wajah suaminya, yang sangat matang dan dewasa melebihi usianya. Tak pernah di sangka siswa yang selalu dibimbing dan dilindunginya sekarang gantian membimbing dan melindunginya, apa yang kita tanam itu pula yang akan kita panen.. Penantian panjangnya selama ini rupanya ditakdirkan untuk menunggu calon suaminya matang dan dewasa agar bisa menjadi nahkoda Kapal rumah tangga yang siap berlayar menuju samudera kehidupan dengan gelombang dan badai yang siap menghadang.

“Kenapa Memandangku seperti itu ?” Kata Andi , “aku tampankan?” katanya lagi setengah berbisik, membuat Aini tersipu malu dan tak sengaja dua jarinya meraup kulit paha suaminya yang membuat terlonjak kaget.”Adduh sakit,..” katanya. “Jangan di sini , nanti di kamar,”.. bisiknya lagi. Membuat wajah Aini tambah memerah, dan menambah kekuatannya untuk meraup kulit suaminya lagi yang membuatnya terlonjak kaget. Para tamu undangan yang melihat langsung tersenyum-senyum, seorang dengan suara agak lantang berkata “Yang sabaaar ya,.. ndak kan lamaaa…” diiringi gelak tawa undangan lainnya. Aini salah tingkah, dan menutup mukanya. Suaminya berdehem, dan memeluknya dengan bahagia.

Sementara di ruangan lain tampak Ainun sedang bercengkrama dengan calon suaminya. Telah ada keredhaan di hati Dimas. Mungkin inilah jalan yang terbaik untuk masa depannya. Meskipun dengan adik mantan kekasihnya, namun mereka seperti kembar serupa tapi tak sama. Sama-sama imut dan cantik, sama-sama pintar, cuma sang adik agak manja. Dia adalah wanita yang baru beranjak dewasa, butuh bimbingan dari pria matang seperti dirinya. Lama-lama menyelami pribadinya, ada suatu kehangatan di dalamnya, yang bisa dirubah menjadi kuncup cinta yang suci. Inilah jawaban istikharah Dimas Hanggara, jodoh yang telah dipersiapkan Ilahi Rabby. Semoga berkah bagi dunia dan akhiratnya. Telah tercapai kesepakatan dua keluarga, Ainun dan Dimas Hanggara akan menikah bulan depan. Tidak menunggu Aini pulang karena besok sore Aini dan suaminya harus berangkat ke Swiss.

Sementara di luar di kursi para undangan terlihat wajah gusar Silvi, teman kuliah Aini, yang menyadari kalau taruhannya dengan sahabatnya itu akan segera berlaku. Tiga Minggu lagi ia harus rela jadi panitia pernikahan Ainun, dengan durasi 1 minggu. Silvi menepuk jidatnya lama dan diiringi gelak tawa rekan -rekan seperjuangannya di kampus. (Tamat)

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

kereen bu, mantaap, jadi deh satu buku, salam dan sukses selalu

04 Jul
Balas

Keren. Bu salam.literasi

05 Jul
Balas

Keren bu.sukses selalu

04 Jul
Balas



search

New Post