Kelemahan Jaringan
Ketika pendemi Korona telah merubah wajah pendidikan di Indonesia, saya sebagai salah seorang ujung tombak pendidikan tersebut pun terkena imbasnya. Sistem pembelajaran yang semula klasikal kini lebih banyak dengan kelas maya. Berjibunnya pelatihan online membuat saya tak bisa lepas dari laptop dan gawai. Namun ada satu pelatihan yang sedari awal saya ikuti yaitu Pembatik 2020. Berawal dari ajakan teman untuk masuk telegram ternyata di situ saya menemukan ratusan hingga ribuan rekan guru untuk bisa saling share ilmu dan mendapatkan hal baru.
Saya yang semula ogah-ogahan ikut pelatihan tersebut menggunakan kesempatan mendaftar pada saat-saat terakhir. Hingga saya mendapatkan posisi level 1 gelombang 28. Meskipun sudah gelombang buntut , saya tetap bahagia karena manfaat yang begitu banyak saya rasakan. Sebelumnya saya adalah guru Gaptek yang hanya bisa mengetik di layar laptop. Dengan ikut pelatihan Pembatik ini mulailah terbuka cakrawala berfikir saya mengenai IT. Istilah -istilah yang semula asing sekarang saya bisa memahami maknanya., sehingga memudahkan saya dalam menelusuri IT ini.
Setiap langkah level 1 saya ikuti. Sampai berakhir pada ujian. Hari yang dinanti-nanti untuk pengumuman lulus sungguh mendebarkan . Mungkinkah saya lulus? Kalimat itu selalu menari-nari di benak saya. Hingga keluar informasi bahwa semua peserta gelombang 28 harus mengulangi kembali ujian, disebabkan adanya kerusakan sistem sehingga semua data kami hilang.
Tentu saja saya kesal luar biasa dengan informasi tersebut, karena itu bukan kesalahan kami. Keinginan hati untuk melihat hasil kerja keras selama ini pudar. Tapi demi tekad untuk menuntaskan hingga level 4 membuat saya bertahan untuk mengikuti instruksi mengikuti ujian. Tibalah deadline hari terkhair ujian tanggal 5 Juni, sementara portal tetap tidak bisa dibuka, bagaimana mau ujian. Semua peserta gelombang 28 meminta solusi untuk mengatasi hal ini. Tapi panitiapun tak bisa menjawab semua pertanyaan kami. Lewat sudah tanggal terakhir ujian. Saya pasrah berarti tidak lulus untuk gelombang 1. Tapi instruksi untuk mendaftar gelombang selanjutnya juga tidak ada, bagaimana jalan yang harus di tempuh.
Seminggu setelahnya saya lihat lagi pelatihan saya, ternyata batas untuk ujian sudah tutup berarti memang sudah tak ada harapan untuk mengikuti ujian. Saya sudah bulat keyakinan tidak lulus untuk level 1. sehingga tak berniat untuk membuka lagi portal saya. Dan malam ini dengan iseng saya buka pelatihan saya ternyata keluar nama-nama peserta yang lulus untuk level 1 gelombang 28, saya kaget namun tetap yakin tak ada nama saya dalam kelulusan tersebut, namun saya ingin memastikan dengan mengecek satu persatu . Hingga tiba di urutan 184 tertulis nama saya. Senang tak terkira ternyata perjuangan saya tak sia-sia , namun ketika saya mencoba mendaftar level 2 ternyata batas akhir tanggal 12 Juli, Sementara waktu itu tanggal 19 Juli saja nama peserta kelulusan tidak ada. Apa Artinya? Berarti semua gelombang 28 level 1 harus mengambil level 2 tahun berikutnya. Yah sedih, tapi harus bagaimana lagi , meskipun saya lihat hanya gelombang 1 yang full peserta tapi batas pendaftaran sudah tidak memungkinkan lagi. Terpaksa harus menunggu tahun depan yang ada 5 bulan lagi dari sekarang.
Itulah pembaca, salah satu kelemahan sistim IT ini, Data mudah saja hilang sehingga merugikan peserta yang ikut dalam ujian tersebut. Meskipun begitu saya tetap membesarkan hati untuk menempuh semua level itu, karena keterlamba
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap bun. Berarti harus sering lihat informasi twrkait ya bun
iya bun, gara-gara lalai akhirnya nunggu setahun.salam literasi...
Terima informasi yang disampaikan Ibu. Semoga bermanfaat. Barokallah
sama-sama pak semoga bermanfaat