Rian Ananta,S.TP,MP

Teruslah bergerak maju walau seberat apapun langkahmu.Jika tidak bisa terbang berlarilah, bila tak mampu berjalanlah, masih tak berubah merangkaklah... hingga s...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menantu Idaman
Kalau ada sumur di ladang , bolehlah kita menumpang mandi. Kalau terjalin kasih dan sayang, takkan mungkin tertukar lagi.

Menantu Idaman

Menantu Idaman

1/

Laki-laki itu memandang jauh ke arah Timur. Semburat mentari bewarna jingga mulai merangkak melewati ratusan Pohon Kelapa di ladangnya. Suara Kicau burung sahut menyahut, menandakan aktivitas mencari penghidupan telah di bentangkan. Mengenakan baju taluak Balango dengan stelan celana cingkrang semakin menambah kharismanya.Haji Sabuik, namanya. Siapa yang tak kenal dengannya. Apalagi di kawasan Ulak Karang. Semua lahan ini adalah kekuasaannya. Lelaki 40 puluh tahunan itu, sedang memiliki beban berat. Empat anak gadisnya, mulai beranjang dewasa. Semua cantik-cantik. Namun belum ada seorangpun yang dipinang orang. Bagi kebiasaan di masa itu memelihara gadih Gadang indak balaki dalam rumah besar adalah suatu aib bagi orang tuanya. Rasa malu kian membebani hatinya. Jangan sampi gara-gara masalah ini harkat dan kehormatannya jatuh di mata masyarakat.

“Uda, janganlah terlalu difikirkan masalah ini, sudah tiga hari tidak tidur.” Kata istrinya.

“Hmm, memelihara gadih gadang tak balaki adalah aib Syarifah, Uda malu, ketika di kedai ditertawakan, mereka mulai menyindir-nyindir masalah ini.”

“ Radiah sudah berapa umurnya? Tanyanya lagi.

“Tahun ini sudah 20,” kata Syarifah sambil mengunyah tembakau lengkap bersama sirihnya.

“ Sudah lampu kuning bagi kita, kalau tak cepat kita carikan jodohnya,” Kata Haji Sabuik lagi.

“ Cobalah kau panjangkan pandanganmu, carilah yang sepadan dengan kita.” Jika aku sesuai 20 bendi beserta isinya lengkap sebagai jemputannya.” Titah Haji Sabuik.

“Baiklah Uda , besok kan kupinjam satu bendi, untuk mengantarkanku ke Ganting, kudengar Dt Tamenggung sedang mencari menantu untuk putranya.”

“ Datuk Tumenggung, ponakan Datuk Basa?”

“Benar Uda, silsilah keturunannya bagus , tak jauh dengan kita. Kurasa Radiah cocok dengannya.”

“Menurut khabar yang kudengar anaknya juga sangat gagah dan pewaris ilmu Silat Datuk Basa.”

“Ia juga memiliki banyak kapal Bagan, setiap hari berpeti-peti pundi-pundinya berisi.” “ Jika Iajadi menantu kita , alangkah bahagianya hidupnya.”Kata Syarifah menerawang.

“ Istri Datuk Tumenggung adalah sepupu jauhku, biarlah pura-pura bertandang aku ke rumahnya, sambil mencari informasi tentang putranya.”

Terbayang semuanya di benak Haji Sabuik, kekayaannya akan bertambah jika benar Datuk Tumenggung menjadi besannya.

2/.

Keesokan paginya telah nampak kesibukan di kandang kuda Haji Sabuik. Syarifah mau kuda putih yang besar itu untuk membawanya. Sementara Haji Sabuik juga akan memakai karena ingin pergi ke Pasar Gadang memantauKelapa yang kan di bawa Ke Jawa. Dengan sangat terpaksa ia menuruti kehendak istrinya, agar menantu idaman bisa di dapatkan.

Dengan memakai baju terbaiknya, diserta hiasan Gelang ronce di tangan , Syarifah dengan anggun duduk di atas bendi.

Terdengar langkah kaki kuda berirama bergerak menajuhi rumah gadang.

“Iiiee, “sorak kusir bendi begitu sampai di Ganting, Seketika kuda itu berhenti. Syarifah Turun dari bendi dan melangkah dengan anggun menuju rumah Gadang terindah di Ganting tersebut. Beberapa Bujang nampak berlari ke luar Rumah dan membawa oleh-oleh yang cukup banyak di bawa Syarifah.

“Assalammualaikum, Ondee tamu dari jauh tibo, Kata Hindun istri Dt Tumenggung.

“ Angin apa gerangan yang membawa uni kito sampai ke mari? Sambut Hindun berseri-seri.”

Tak lama keluar Dt Temenggung , kegembiraan kedua keluarga itu tampaknya bersambut.

“Kalau begitu maksud kedatangan Uni, kami sangat gembira menyambut niat baik ini. “ Kata Dt. Temenggung.

“ Bawalah Haji Sabuik Pekan depan, kita persatukan hubungan keluarga menjadi lebih dekat lagi.”suara Bariton Dt Temenggung begitu mempesona di hati Syarifah. Terbayang kebahagiaan suaminya mendapat berita gayung bersambut seperti saat ini.

3/

Kesibukan luar biasa begitu terlihat di rumah Gadang Haji Sabuik. Besok 20 bendi lengkap dengan isinya akan mengiringi iringan pengantin perempuan ke rumah Gadang Dt. Temenggung. Putranya yang bernama Sofyan Dt. Nan Putih segera bersanding dengan Radiah yang cantik. Tak henti-hentinya tawa Haji Sabuik menyambut karib kerabat dan Handai tolan yang datang. Sampai suatu ketika ia terdiam, manakala seorang bujang utusan Dt. Tememenggung datang.

Wajahnya memerah, dipanggilnya Syarifah yang juga mengeluarkan ekspresi sama. Seketika rumah Gadang buncah para mamak menggelar rapat darurat.

Marapulai yang kan dijemput ternyata melarikan diri. Alek sedang berlangsung. Anak Daro telah siap dengan megahnya, sementara Marapulai lari. Betapa malu Haji Sabuik.

“Tidak, alek harus selesai hari ini, Carilah utusan untuk membawa marapulai pengganti siapapun dia?”Titah Haji Sabuik. Ninik Mamak segera turun dari rumah Gadang. Semua terlihat tegang. Siapa yang mau dengan mendadak dijadikan marapulai.

Haji Sabuik sangat marah , dipermalukan oleh calon menantunya. Alek tengah berlangsung, penghulu telah siap untuk menikahkan, tapi calon pengantin pria tak ada.

Satu jam,.. dua jam.. berlalu, semua terlihat gelisah memandang ke ujung jalan, menanti kedatangan ninik mamak membawa secercah harapan. Isak tangis anak daro terdengar lirih . Malang nian nasibnya, telah ditinggal di hari pernikahannya.

4/.

Di pasar Jawa, terlihat seorang penjual Anyang rawan duduk menunggu pembeli. Hari sudah menjelang siang, dagangannya banyak, pembeli tak seberapa yang mampir. Namun lidahnya tak putus berzikir dan beristighfar, dilihatnya seorang berbaju kebesaran ninik mamak berjalan gontai menyusuri pasar. Segera ia berdiri dan menyapa,

“Anyang Rawan tuan, segar dan enak ,”tawarnya ramah. Seketika lelaki itu berjalan pelan dan menatapnya.

‘Silakan di coba tuan,” Katanya ramah.

Sebenarnya mamak Bungsu sedang tak ingin makan. Ia hanya kebingungan kemana mencari marapulai pengganti amanat Haji Sabuik . Telah lelah ia berfikir dan mendatangi rumah pemuda yang kira-kira bisa diangkat menjadi jodoh mendadak hari itu juga. Tapi hasilnya nihil. Tak ada satupun yang mau di todong begitu. Ia capek dan hampir putus harapan. Ketika melihat penjual anyang yang ramah ia berhenti sekedar melepas ketegangannya.

“Uni, adakah uni tahu seorang pemuda yang mau dinikahkan hari ini?”

“Mendadaknya tuan, kenapa bisa begitu? Tanya Tek Dalimah.

“ Keponakanku sedang menggelar alek Gadang, di saat kan dijemput marapulai lari entah kemana.”

“ Kami malu, jika alek ini sampai gagal, kemana saya bisa mencari marapulai pengganti.” katanya putus asa. Sesaat Tek Dalimah Berpikir lalu berkata,

“ Dengan anak saya saja Tuan. Muhammad Namanya, semalam kami berbincang tentang perjodohannya. Ia hanya mau menikah dengan pilihan saya sebagai orang tua tunggalnya. Saya sudah pening mencari jodoh yang baik untuknya. Sepertinya kalau memang ini takdirnya, insyAllah iya redho bersama restu saya.” Kata Tek Dalimah.

Seketika wajah Mamak Bungsu merseri-seri, “Kalau begitu semua dagangan Uni saya beli, antarkan saya untuk menemui putra Uni!”

Bergegas mereka menutup lapak dan berjalan beriringan ke rumah Tek Dalimah yang berada tak jauh dari pasar tersebut.

5/

Sebuah Bendi berlari dengan kencangnya , membelah Jalan Ulak Karang. Debu-debu beterbangan dan pemakai jalan meminggirkan diri. Darurat sepertinya.

Tak lama mamak bungsu turun dan memberi angin segar untuk harga diri Haji Sabuik.

‘Baiklah, siapa pemuda yang telah mau menyelamatkan mukaku?”tanya Haji Sabuik.

“Muhammad namanya, seorang pemuda Yatim yang miskin di Subarang Padang. Ibunya penjual Anyang rawan. Ia anak yang baik, meskipun bukan dari orang berada.” Kata Mamak Bungsu.

“Tak apalah, selagi ia ikhlas menerima, kemana malu kan kuletakkan. Tak peduli dari kalangan apapun dia, segera siapkan bendi dan semua hantaran. Jemput marapulai pengganti sekarang juga!” Putus Haji Sabuik.

Tak lama iringan 20 bendi berhias lengkap dengan isinya jalan beriringan membelah jalan utama Kota Padang. Semua orang yang sedang lewat akan berhenti melihat iring-iringan yang megah tersebut. Sangat jarang terjadi pemandangan itu.

6/

Muhammad namanya. Seorang pemuda berkulit hitam yang bersahaja. Teduh pandangan matanya, air mukanya tenang tampak diwajah . Sederhana, namun di mata Haji Sabuik ia adalah pahlawannya. Penyelamat harga dirinya. Alek pertama di rumah Gadang hampir hancur. Pemuda itulah penyelamat malunya.

Setelah usai akad Nikah, Tak henti-hentinya Haji Sabuik memandang haru pada pemuda sederhana tersebut. Kalau saja tak bertemu kemana malu akan di simpannya. Haji Sabuik dan Syarifah tetap berminantu, meski bukan dari kalangan bangsawan. Semua terlihat lega dan bersyukur, Muhammad telah menyelamatkan harga diri Bangsawan suku Caniago tersebut.

Alek kembali berlangsung dengan meriahnya. Kedua pengantin telah di sandingkan. Meski Baralek hanya berlangsung satu pihak , tak ada yang mencelanya. Semua mensyukuri kehadiran menantu Idaman dari Seberang Padang. Pria yang sederhana namun kaya hati dan memiliki keindahan jiwa

Kok ado sumua di ladang

Buliahlah kita manumpang mandi

Kalau tajalin kasiah jo sayang

Ndak mungkin Dituka Lai

Kalau ada sumur di ladang

bolehlah kita menumpang mandi

Kalau terjalin kasih dan sayang

Tak mungkin tertukar lagi.

Padang, 16 September 2020.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wauu rancaknyo carito ibu....benar benar hanyut saya membacanya. Serasa terbawa ke masa silam yang indah...salut bu...salam dari payakumbuah

17 Sep
Balas

Terima kasih bu, salam kenal sukses bersama

20 Sep

Keren ceritanya, Ibu. Semoga sukses selalu. Salam literasi.

17 Sep
Balas

Terima kasih Bun salam kembali

20 Sep

Hanya satu kata keren bunda, bak pujangga merangkai kata. Salam kenal dari Langkat.

17 Sep
Balas

Terima kasih Bun, ibu juga hebat

20 Sep

Woww tulisannya yg keren bernilai

17 Sep
Balas

Terima kasih Pak, Salam kenal

20 Sep

Salam kenal bu, sukses terus

17 Sep
Balas

Sukses bersama Pak

20 Sep



search

New Post