Riani Dwi Ristiana

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
HARI PERTAMA BERSAMA SAGUSABU: SEMOGA KECANDUAN SAGUSABU

HARI PERTAMA BERSAMA SAGUSABU: SEMOGA KECANDUAN SAGUSABU

Sabtu, 28 April 2018 kuawali pagiku dengan meninggalkan murid-muridku di sekolah untuk mengikuti pelatihan ‘Sagusabu’. Pukul tujuh tepat aku berangkat. Tak sampai 15 menit, aku sudah sampai di lokasi. Aku segera naik dan mencari ruangan. Kulihat masih kosong. Hanya ada satu peserta disana. Aku segera masuk dan duduk di tempat yang aku suka. Kulihat deretan kursi dan meja tertata rapi. Serta sebuah banner besar bertuliskan “Wonosobo Menuju Budaya Literasi”. Sepertinya masih biasa saja.

Waktu berlalu begitu cepat. Hingga akhirnya acara pelatihan ‘Sagusabu’ dibuka. Aku mengikutinya tahap dan demi tahap. Bagian yang paling menarik dari pembukaan adalah ketika ada salah satu siswi kelas 5 SD asal Wonosobo, dengan percaya diri maju ke depan lalu menceritakan bahwa dia sudang menghasilkan buku karyanya sendiri. Sungguh luar biasa sekaligus tamparan sebenarnya. Sangat memalukan sekali jika seorang murid saja menulis, lalu kenapa guru tidak menulis? Terlebih juga sosok ibu guru dari murid tersebut, Ibu Salamah yang ternyata sudah menghasilkan puluhan buku. Sungguh sangat menginspirasi.

Hal yang lebih menarik lagi adalah ketika pembicara pertama, Mohammad Ihsan menyampaikan materinya yang inspiratif. Dia menceritakan penulis-penulis dari berbagai daerah yang telah berhasil diterbitkan oleh media guru. Beliau juga memutarkan video seorang pemain baseball yang tak percaya diri sedang dilatih oleh pelatihnya. Berkat kemauan, kerja keras, dan dukungan pelatih, dia akhirnya dapat berhasil. Demikian juga, video tentang seekor monyet bersama seekor anjing yang ragu-ragu hendak menyeberang sungai, namun ternyata mereka bisa.

Akan tetapi, hal yang paling menarik adalah perkataan beliau, bahwa ‘buku adalah tanda pengenal terbaik dan alat perpanjang umur’. Artinya, buku dapat membuat seseorang menjadi terkenal dan dikenal sepanjang masa.

Simpulanya, modal terbesar seseorang dapat menulis adalah dengan semangat, kemauan, dan percaya diri. Ketiganya adalah modal utama untuk seseorang dapat menyelesaikan sebuah karya. Tanpa ketiganya, mungkin seseorang akan gagal untuk menghasilkan karya terbaik. Semoga kecanduan Sagusabu!

Penulis adalah peserta Sagusabu Wonosobo.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post