My Parent My Hero

Sukses tidak akan datang dengan sendiri. Meraih kesuksesan di awali dari sebuah mimpi. Mimpi yang harus diperjuangkan hingga menjadi sebuah kesuksesan. Untuk mencapai sebuah kesuksesan , seseorang harus melewati jalan yang berliku. Bukan jalan yang mulus layaknya jalan tol bebas tanpa hambatan. Perjuangan hingga menjadi seorang guru tidaklah mudah. Berawal dari keluarga bisa-biasa saja. Sebagai anak pertama yang mempunyai 2 adik dengan selisih umur hanya 2 tahun. Aku ingin menceritakan jalan hidup ku lewati hingga menjadi seperti sekarang. Bisa kuliah hingga bekerja. Perjuangan yang panjang tak akan terlupakan.

Melewatkan masa remaja dengan bekerja, dimana sebagian teman-teman asyik pergi jalan- jalan. Sepulang kuliah, aku mengajar di salah satu tempat bimbingan belajar sampai malam. Semua dilakukan untuk membantu kedua orang tua. Hidup ini memang keras, harus ada yang kita korbankan demi sebuah impian. Bukan hal yang muluk, hanya ingin selesai kuliah dan menjadi sarjana. Bisa dibayangkan, Gaji seorang guru zaman dahulu dan harus menghidupi 3 anak yang semua masih sekolah dan membutuhkan banyak biaya. Dan aku berupaya untuk membantu mereka semampuku. Menunjukkan pada bahwa aku bisa kuliah dan lulus dengan tepat waktu.

Bukan hal yang mudah bagi kedua orang tuaku. Ditengah biaya pendidikan yang semakin mahal, mereka berupaya untuk menyekolahkan kami bertiga. Pada waktu itu, seorang guru dituntut untuk sekolah agar bergelar sarjana, karena bapak hanya lulusan SPG. Namun ia lebih memilih, aku dan adikku sekolah dulu. Hingga kami 3 bersaudara menjadi seorang sarjana . Bapak akan sekolah setelah kalian selesai. Dan sekarang disaat aku sudah bergelar sarjana , bapak masih kuliah di semester akhir.

Hal yang selalu aku ingat, pendidikan itu modal bagimu meraih apa yang kau inginkan karena bapak dan ibumu bukanlah orang kaya. Kegigihan dan kerja keras mereka membawa kami menjadi sekarang ini. Mereka selalu mengajarkan kami untuk puasa senin kamis, solat tahajud dan sunah –sunah lain. Mintalah sesuatu pada Allah karena ia yang mampu mengabulkan apa yang kalian mau. Dan sampai hari ini , bapak selau mengingatkan ketika waktu sholat tiba. Maafkan kami pak ,bu belum bisa membahagiakan kalian. Terimakasih tak terkira untuk kalian. Perjuangan kalian sungguh luar biasa.