ANDAI AKU JADI BUNGA
TANTANGAN 60 HARI MENULIS. HARI KE-45
#TantanganGurusiana
ANDAI AKU JADI BUNGA
Oleh : Ria Riantini
Berkesempatan ngobrol dengan seseorang yang bercerita tentang anak gadisnya. Sebut saja bernama Bunga. Seorang remaja putri yang sebentar lagi akan masuk sekolah ke jenjang SMA. Berperawakan tinggi, berkulit putih dan juga cantik. Satu hal yang membuat ibunya suka merasa kesal, karena si anak gadis jarang mau bergaul dengan teman sebayanya, apalagi main keluar rumah. Aktivitas sehari-harinya lebih banyak dihabiskan di rumah dengan gawainya. Satu kali si ibu minta tolong Bunga, untuk membeli bumbu di warung terdekat, akhirnya sedikit harus menahan kecewa karena sang anak gadis, pulang lagi ke rumah dengan alasan malu karena ada sekelompok pemuda sebayanya yang tengah nangkring dan ngobrol-ngobrol di pinggir jalan yang akan dia lewati.
“ Bunga , kamu itu malu kenapa ?” “ Kamu itu cantik, sempurna !” “ Itu kan bukan siapa-siapa, masih tetangga kita teman kamu waktu kecil !”setengah berteriak si ibu mengungkapkan kekesalannya. Dan katanya Bunga hanya menjawab pokoknya gak mau. Malu.
Kutanggapi obrolan ibunya Bunga yang cukup panjang lebar dengan santai, sesekali diiringi dengan tawa . Tentang rasa malu, tidak percaya diri, gak bisa bergaul, itu aku banget. Bisiku dalam hati.
Ketika ibunya Bunga mengungkapkan keheranan dan kekesalannya tentang sifat pemalu anaknya , maka persis seperti itu pula ibuku dulu. Apa yang dialami Bunga, pernah pula dialami olehku saat remaja. Bahkan ibuku sampai mengatakan. “ Teteh teh kunaon, meni eraan pisan siga nu teu aya irungan wae.” Sering ibu sedikit kesal dengan sifat pemaluku. Dan aku yang saat itu masih remaja tak bisa menjawabnya, pokoknya malu saja ketika harus bertemu dengan orang lain.
Apa yang dialami dulu olehku dan juga Bunga, barangkali akibat tidak memiliki rasa percaya diri. Hal tersebut bisa jadi karena pola asuh dari orang tuaku dulu yang mungkin terlalu sering khawatir dengan anak perempuannya. Dampaknya jadi serba takut dan tidak PD.
Salah satu hal yang waktu itu membuatku tidak PD adalah secara fisik, aku merasa tidak se oke orang lain. Aku merasa tubuhku tak setinggi orang lain, kulitku tak seputih orang lain, dan juga kepandaianku tak sepintar orang lain. Ternyata sejak dulu, diri ini sering membanding-bandingkan dengan orang lain khususnya kawan-kawan di sekolahku yang menurutku mereka jauh lebih populer, cantik dan menarik.
Dan merasa tidak PD terus kurasakan hingga kuliah tingkat II. Seiring dengan perjalanan waktu dan pertambahan usia, rasa tidak PD tersebut sedikit demi sedikit terkikis. Apalagi setelah mengetahui konsep bersyukur dari materi yang kudapat ketika mengikuti pengajian. Ternyata dalam salah satu FirmanNya, Allah sudah menyampaikan bahwa manusia diciptakan dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Dan apa yang sudah Allah anugerahkan bagaimanapun bentuknya, itu yang sejatinya harus disyukuri.
Saat remaja belum tahu tuh tentang keharusan bersyukur, yang ada malah sering merasa minder dengan teman yang menurutku punya banyak kelebihan, misalnya lebih cantik. Saat itu sering mengartikan kriteria cantik identik dengan postur tinggi, langsing, dan berkulit putih.
Setelah kufahami ternyata arti cantik tidak sesempit itu. Ketika cantik diukur dengan fisik, maka dia akan memiliki keterbatasan. Cantik pada saat usianya masih muda. Dan sudah sunatulloh lama kelamaan kecantikan akan pudar dimakan usia.
Rasanya ingin ngobrol dan berbicara pada Bunga. Mari tempatkan malu pada tempatnya, misalnya malu untuk melakukan hal yang buruk. Seperti kata ibumu, bukankah kamu punya kelebihan, kenapa tidak itu yang di eksplor, kembangkan yang menjadi kelebihanmu.
Andai aku jadi Bunga, aku akan berhenti membandingkan diriku dengan orang lain. Aku punya keunikan sendiri yang pasti berbeda dari yang lain. Akan kubiarkan diriku tumbuh menjadi Bunga yang dipenuhi rasa syukur dan memiliki konsep cantik yang bukan sekadar fisik akan tatapi menghiasi diri ini dengan kebaikan, kejujuran, empati dan itu adalah kecantikan sejati.
Permata Biru, 10 Juni 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantaaap...betul sekali Bu..
Terima kasih Ibu atas suport juga hadirnya
Yes....bener banget bu...kecantikan sejati bukan dinilai dari yg terlihat oleh mata saja. Sukses ya bu.
Aamiin yra. Terima kasih. Sukses juga buat ibu
Mantap, keren habis.
Alhamdulillah. Terima kasih
Cantik itu bisa dilihat dari berbagai sisi..sukses selalu, artikelnya keren
Terima kasih Pak atas kunjungannya
Iya jd ortu bisa jg jd sahabat..Semangat Bun lanjuuut
Terima kasih aatas kunjungannya Bun
Hal seperti itu banyak dialami oleh remaja seusia itu Bu Ria. Perlu pengertian dan dukungan dari orang tua...tidak mudah memang.
Iya betul Bu, sebagian remaja mengalaminya. Hatur nuhun singgahnya
Iya betul Bu, sebagian remaja mengalaminya. Hatur nuhun singgahnya
Iya betul Bu, sebagian remaja mengalaminya. Hatur nuhun singgahnya
Iya betul Bu, sebagian remaja mengalaminya. Hatur nuhun singgahnya
Kerenn Bu...
Kerenn Bu...
Kerenn Bu...
Kerenn Bu...
Alhamdulillah, terima kasih Bu sidsh memberi tanggapan dan singgahnya. Saya akan balas kinjungan ibu sekarang juga ....
Aku banget itu Bun,aku merasa tidak cantik dari jaman sekolah dulu.Kalau ada orang yang bilang aku cantik,aku tak pernah percaya.Karena dari dulu sampai sekarang aku merasa jelek.Bahkan ketika suamiku bilang cantik aku merasa itu hanya rayuan gombal.Salam sukses bunda
Oh iya? Padahal bunda teh cantik banget, apalagi sekarang ....
Kereeen. Kecantikan wanita bukan pada kulitnya saja. Yang terpenting ahlaknya
Betul Bun. Terima kasih kunjungannya
Cantik bund opininya....salam
Alhamdulillah. Terima kasih.Salam kenal