Rianti 67

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MAAF DAN MEMAAFKAN, PAKET UNTUK SEHAT LAHIR DAN BATHIN

TANTANGAN 30 HARI MENULIS. HARI KE-27

#TantanganGurusiana

MAAF DAN MEMAAFKAN, PAKET UNTUK SEHAT LAHIR BATHIN

Oleh : Ria Riantini, S.Pd

Menyimak postingan pada grup WA maupun media sosial seperti FB , dari sejak kemarin hingga hari ini didominasi oleh ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri sekaligus permohonan maaf, baik atas nama pribadi maupun keluarga, sekaligus harapan agar Allah menerima amalan ibadah puasa yang hampir selesai ditunaikan.

Tidak terlalu penting apakah rangkaian kata-kata indah yang berisi permohonan maaf tersebut, hasil menulis sendiri atau copy paste dari yang lain. Intinya yang terkandung dalam ucapan tersebut jangan sampai kehilangan makna. Sejatinya perlu ada timbal balik antara orang yang meminta maaf juga yang memberi maaf.

Maaf dan memaafkan, merupakan dua kata yang seolah sudah menjadi satu kesatuan. Dengan kata lain satu paket. Bisa jadi ada orang yang dalam posisi harus minta maaf terlebih dahulu atau perlu memaafkan pada kondisi lainnya. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain dalam hidupnya, selama berinteraksi dimungkinkan terjadi perselisihan atau pertengkaran.

Hal tersebut karena setiap manusia memiliki perbedaan sifat dan karakter, kebiasaan dan perbedaan pemikiran, sehingga sangat mungkin terjadi gesekan atau friksi saat berinteraksi antara yang satu dengan yang lainnya. Tidak hanya di lingkungan keluarga, tempat bekerja juga di lingkungan masyarakat. Mari sejenak kita renungkan kesalahan yang pernah dibuat. Pada orang terdekat seperti pasangan kita, pada anak-anak kita, pada orang tua, pada teman, pada anak didik kita dan juga tetangga.

Pengalaman penulis sendiri, pernah merasa sakit hati dengan ucapan dari orang lain yang sekian tahun silam menjadi asisten rumah tangga di rumah penulis. Masih teringat, akibat ucapan tersebut menorehkan rasa sakit atau luka dalam hati sehingga pada saat itu sampai sedih dibuatnya dan tidak menerima ucapannya. Pengalaman lain, pernah tersinggung mendengar kata-kata seorang kawan yang bisa jadi pada saat itu tidak bermaksud menyinggung karena maksud dia hanya sekadar bercanda.

Waktu itu penulis coba ungkapkan dalam tulisan, juga secara lisan. Setelahnya, meluncur permohonan maaf dari yang bersangkutan. Selanjutnya, mau tidak mau penulis harus bersiap memaafkan. Terbayang seandainya di hati ini tidak ada ruang untuk memaafkan, mungkin rasa sakit hati akan terbawa hingga hari ini. Betapa ruginya.

Maaf dan memaafkan, kedua kata tersebut memiliki nilai yang sama. Maksudnya sama-sama memiliki keutamaan. Dalam prakteknya, mudah untuk dilisankan, akan tetapi berat dilakukan.

Padahal sama-sama kita ketahui kalau manusia adalah tempatnya salah, dan sangat mungkin berbuat salah. Untuk itu kebiasaan meminta maaf dan juga memberi maaf idealnya tetap dibiasakan. Ketika hal tersebut menjadi kebiasaan, sangat mungkin terciptanya kedamaian dan ketentraman.

Melansir dari DokterSehat.Com terbitan 29 Mei 2019, kebiasaan tersebut khususnya memaafkan memiliki manfaat untuk kesehatan. Adapun manfaat tersebut diantaranya :

1.Menurunkan tekanan darah

2.Mengurangi stress

3.Memperlambat detak jantung

4. Mengurangi gejala depresi

5. Mengurangi gejala kecemasan

6. Mengurangi rasa sakit kronis

7. Meningkatkan kesejahteraan psikologis.

Terakhir, manfaat kesehatan tersebut akan didapat oleh orang-orang yang mampu memaafkan dengan ikhlas dari hati dan bukan hanya di bibir saja. Karena tanpa keikhlasan, semua tidak akan ada artinya. Mudah-mudahan dengan kebiasaan minta maaf dan memberi maaf, membuat seseorang menjadi lebih sehat baik secara jasmani maupun ruhani. Aamiin.

Di penghujung Ramadan ini, ijinkan penulis untuk mengucapkan:

“ Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H, Mohon Maaf Lahir dan Bathin. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Shiyamana Wa Shiyamakum.” Untuk Bapak/Ibu Admin dan rekan Gurusianer semua.

Permata Biru, 23 mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post