Rianti 67

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

MENERIMA KRITIKAN JALAN MENUJU PERBAIKAN

TANTANGAN 60 HARI MENULIS. HARI KE-39

#TantanganGurusiana

MENERIMA KRITIKAN JALAN MENUJU PERBAIKAN

Oleh : Ria Riantini, S.Pd

“ Karena menulis merupakan salah satu cara memperbaiki diri (mengingatkan diri kita sendiri), maka sudah seharusnya kita tidak jemu untuk melakukannya. Adakah yang lebih utama daripada memperbaiki diri kita sendiri ?!”

Kalimat tersebut saya kutip dari postingan Instagram gen_menulis. Mencoba merenungkan maknanya. Menjadi energy tersendiri ketika hilang semangat dan diri merasa lelah. Kalau saja perasaan itu di turutkan , secara tidak langsung berarti berhenti memperbaiki diri. Tidak hanya itu, berhenti pula upaya mengingatkan diri sendiri. Betapa sombongnya , sementara begitu banyak dari diri yang harus dibenahi.

Untuk itu saya mencoba tetap menulis, karena merasa masih banyak kekurangan dan ingin senantiasa memperbaiki diri seperti spirit dalam kutipan di atas.

Berbicara tentang memperbaiki diri, melansir sebuah sumber ternyata ada caranya, seperti uraian dibawah ini.

Kemampuan memperbaiku diri, diawali dengan kejujuran melihat kekurangan diri. Manusia mana yang bersih dari kesalahan ? Pasti tidak ada, karena kita bukan malaikat. Aa Gym dalam salah satu ceramahnya, memberi cara untuk bisa memperbaiki diri. Tafakuri apa yang menjadi kekurangan dari pribadi masing-masing. Kalau perlu, siapkan kertas untuk kemudian kertas tersebut dibagi menjadi 2 kolom. Bagian kiri untuk menulis kekurangan kita dan bagian kanan sebaliknya.

Dengan tehnik menuliskan kebaikan dan keburukan, kalau mau jujur kata-kata yang tertulis pada kolom sebelah kiri kemungkinan akan jauh lebih banyak dibanding yang kanan. Saya mencoba mengaitkan hal tersebut dengan tulis menulis, Mencoba jujur untuk menuliskan kekurangan diri. Misalnya : perbendaharaan kata yang masih sangat kurang, diksi yang kurang tepat, tehnik penulisan yang belum maksimal, dan juga kekurangan lain.

Setelah mengakui kekurangan diri, selanjutnya adalah siap menerima kritik dengan lapang dada. Hanya orang-orang berjiwa besar yang bisa menerima kritikan dengan hati terbuka. Bagi sebagian orang bisa jadi kritikan adalah hal yang mengecewakan. Untuk itu ada beberapa langkah agar bisa menerima kritikan.

Dengarkan apa isi kritikannya, kemudian kontrol perasaan agar tidak bereaksi negatif saat menerima kritikan, selanjutnya mohon maaf dan berterima kasih. Mohon maaf kepada orang yang mungkin kita rugikan, dan berterima kasih kepada orang yang telah memberi kritikan. Bisa jadi dengan adanya kritik tersebut menjadi jalan bagi kita memperbaiki diri.

Permata Biru, 4 Juni 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Betul sekali bun.... mantap tulisanya..

05 Jun
Balas

Mantap bu, tetap semangat dan terus berkarya...

05 Jun
Balas

Terima kasih Pak, sudah berkenan memberi komentar. Salam literasi

05 Jun



search

New Post